Hingga 5 Nopember, 4.442 KORBAN BENCANA di Palu

  • Whatsapp
.

Reporter: Firmansyah
DATA SEMENTARA Korban
gempabumi, tsunami dan likuifaksi, per
5 Nopember
2018
, dari delapan kecamatan di Palu tercatat berjumlah 4.442 orang. Dengan estimasi meninggal dunia sebanyak 1.626 orang, korban yang hilang sejumlah 2.817 jiwa. Sementara itu, untuk data korban mengalami luka-luka, terbagi dua kategori. Luka berat
sebanyak 103
orang dan luka
ringan 953 orang.

Wilayah yang terdampak likuifaksi di Palu, atau
kehilangan (lenyap) tempat tinggal, berada di dua kelurahan. Yaitu Balaroa
sebanyak 1
.364
rumah dan Petobo 703
rumah. Data tersebut merupakan rekapitulasi sementara Badan Penanggulangan Bencana
Daerah (BPBD) Palu, per
5 Nopember
2018 yang dihimpun media ini, usai pelaksanaan rapat ko
ordinasi penanggulangan bencana alam Pemkot Kamis
(8/11/2018) di halaman kantor Wali Kota.
Hadir pimpinan OPD, lurah dan camat se Kota Palu.

Sekretaris kota (Sekot) Asri, usia rapat koordinasi mengungkapkan bahwa
hasil pendataan tersebut merupakan data yang terus bergerak. Artinya tidak
tertutup kemungkinan akan bertambah jumlahnya. Karena masih ditemukan sejumlah
korban di beberapa titik lokasi bencana gempa, tsunami dan likuifaksi.

“Seperti kemarin masih ditemukan korban tsunami
di area pergudang Mamboro dan telah dikebumikan di TPU. Begitu pula di daerah
Petobo. Saat pengerjaan lokasi likuifaksi, masih ditemukan korban yang
tertimbun material tanah, ” ungkap Asri.

Hal senada juga diungkapkan kepala Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kota, Presley Tampubolon. Menurutnya data
tersebut merupakan rekapitulasi dari setiap kelurahan yang ada di kota Palu.
Hal itu juga belum tervalidasi secara akurat.

Artinya, data tersebut masih akan bertambah.
Olehnya Presley berharap kepada perangkat pemerintah kelurahan, agar terus
melakukan pendataan secara by Name by Adres. ” Maksudnya, pendataanya
berdasarkan nama dan KTP maupun KK di setiap kelurahan, ” terangnya.
**

Berita terkait