Jalan Marawola Barat Longsor

  • Whatsapp

JALAN MENUJU Sejumlah desa di Kecamatan Marawola Barat, Kabupaten Sigi, Provinsi
Sulawesi Tengah saat ini tidak bisa dilalui kendaraan karena badan jalan
sekitar 15 meter longsor menyusul hujan lebat yang mengguyur wilayah itu selama
beberapa hari terakhir ini.

“Hanya kendaraan sepeda motor boleh lewat, itu pun harus dibantu dorong
oleh warga,” kata Ridwan Tumengka, salah seorang tenaga pendamping dari
Yayasan Kemanusiaan Kristen Wahana Visi Indonesia (WVI) di Desa Wayu, Kecamatan
Marawola Barat, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Selasa. Ia mengatakan badan
jalan yang longsor terletak antara Desa Balene dengan Wayu.

Selain badan jalan ambruk, juga tebing disisi kanan jalan dari arah
Desa Balane longsor sehingga material tanah dan batu-batuan menutupi badan
jalan. Jalan tersebut putus sejak hari Senin (26/11) dan kendaraan roda empat
baik yang menuju sejumlah desa di Kecamatan Marawola Barat maupun ke Kota Palu,
Ibu Kota Provinsi Sulteng terpaksa berhenti di seberang jalan. Selanjutnya,
bisa naik kendaraan ojek yang sudah menunggu di seberang jalan yang putus
tersebut.

Masyarakat di wilayah itu meminta agar pemerintah secepatnya
menormalkan kembali jalur darat yang selama ini merupakan urat nadi perekonomian
di Kecamatan Marawola Barat.

Sementara Camat Marawola Barat, Daud membenarkan media perhubungan darat yang
menghubungkan sejumlah desa di Kecamatan Marawala Barat dengan Kecamatan
Marawola dan Palu, Ibu Kota Provinsi Sulteng tersebut putus. Jalur itu masih
bisa dilewati kendaraan sepeda motor saja. “Kalau mobil sama sekali tidak
bisa lewat, sebab badan jalannya amblas belasan meter.



Pemkab Sigi segera memperbaiki kembali badan jalan yang longsor
tersebut agar akses jalan itu bisa kembali dilalui mobil. Apalagi di Kecamatan
Marawola Barat ada lokasi obyek wisata olahraga paralayang yang setiap hari
libur banyak dikunjungi wisatawan lokal maupun mancanegara.



Khususnya, pada hari Sabtu dan Minggu, destinasi wisata andalan Pemkab
Sigi tersebut cukup ramai. Karena itu, akses jalan harus secepatnya dinormalkan
kembali. Akses jalan tersebut juga merupakan sarana vital roda perekonomian
masyarakat karena berbagai hasil panen komoditas pertanian dan perkebunan
selama ini dijual ke pasar-pasar yang ada di Kota Palu.**

Sumber: antaranews

Berita terkait