Longki Berharap Dokumen Penelitian JICA Dipercepat

  • Whatsapp
Pertemuan Gubernur Longki bersama Parlemen Negara Jepang dan JICA 

Sumber/editor: Biro humpro/andono wibisono
PARLEMEN Negara Jepang pun turut memberikan motivasi agar masyarakat Sulawesi
Tengah lebih kuat, lebih siap dalam menghadapi wilayahnya yang rawan bencana.
Hal itu diungkapkan anggota parlemen asal Partai demokrat Liberal Jepang, Mr
Terus Fukui. Ia datang bersama Mr Tadahiko Ito didampingi JICA. Mereka diterima
Gubernur Longki Djanggola di kediaman jabatan gubernur kemarin (09/12/2018).

Menurut Fukui, ia datang selain memberikan motivasi juga untuk
memberikan masukan atas hasil kajian yang dilakukan Tim JICA. Tujuannya, agar
pembangunan Sulteng dapat lebih baik dan lebih kuat. Menurutnya, likuifaksi di
Palu dan Sigi adalah kejadian terbesar di dunia. Sehingga Jepang memberikan
perhatian yang serius untuk melakukan kajian. ‘’Ditemukan apa yang menjadi
penyebab likuifaksi. Yakinlah pasti kami bisa memberikan kepastian apa
penyebabnya melalui kajian yang kami lakukan,’’ kata Terus Fukui.

Tadahiko Ito, memberikan masukan pelaksanaan pemulihan, rekonstruksi
dampak bencana yang lebih kuat. Parlemen Jepang didampingi Tim JICA sudah
meninjau secara langsung ke lokasi dampak gempa bumi dan likuifaksi. ‘’Untuk
itu pasti kami temukan kenapa terjadi bencana likuifaksi dan menjadi masukan
untuk membangun kembali Sulteng dan dapat dijadikan sebagai bahan litigasi
perlindungan masyarakat,’’ Ito.  

Pada kesempatan itu, Gubernur Longki Djanggola, mengucapkan terima
kasih kunjungan parlemen Jepang bersama tim JICA. Menurut Longki, seluruh
wilayah di dunia memiliki potensi dampak bencana. Tapi di Sulteng ada fenomena bencana
alam yang memerlukan kajian seperti likuifaksi. Dan hasil kajian tersebut akan
dijadikan bahan penetapan rencana aksi dalam percepatan pemulihan. Sulteng memberikan
perlindungan kepada masyarakat melalui mitigasi bencana alam termasuk likuifaksi
kata Gubernur.

Longki juga berharap dokumen JICA dapat dipercepat penyelesaian sebagai
Dokumen Kajian Kelayakan Tempat Relokasi Pemukiman yang sudah disiapkan
pemerintah seperti di Tondo, Duyu dan Talise dengan harapan dapat dipercepat
penetapan lokasinya dan master plannya untuk pembangunan hunian tetap
masyarakat.** 

Berita terkait