– |
Reporter/Morowali: Bambang Sumantri
BUNDA Mima, sapaan
akrab Hj St Asma Ul Husna Syah, SE, MM, M.Si yang
kini menjabat sebagai Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu
(DPM-PTSP) Kabupaten Morowali ternyata masih menyimpan rasa cinta kepada sosok
sang Ibundanya yang telah wafat.
akrab Hj St Asma Ul Husna Syah, SE, MM, M.Si yang
kini menjabat sebagai Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu
(DPM-PTSP) Kabupaten Morowali ternyata masih menyimpan rasa cinta kepada sosok
sang Ibundanya yang telah wafat.
Kepergian
almarhum ibundanya tanggal 31 Desember 8 tahun lalu, tak menjadikan wanita yang
akrab disapa Bunda Mima ini melupakan bhaktinya meskipun menyandang status
sebagai pejabat.
almarhum ibundanya tanggal 31 Desember 8 tahun lalu, tak menjadikan wanita yang
akrab disapa Bunda Mima ini melupakan bhaktinya meskipun menyandang status
sebagai pejabat.
Sebagai
salah satu wujud cintanya kepada sang Ibunda, setiap tahun ia menggelar
Yaasinan, kiriman do’a dan ceramah agar arwah Ibundanya mendapatkan tempat yang
layak di sisi Allah SWT.
salah satu wujud cintanya kepada sang Ibunda, setiap tahun ia menggelar
Yaasinan, kiriman do’a dan ceramah agar arwah Ibundanya mendapatkan tempat yang
layak di sisi Allah SWT.
Di
penghujung tahun 2018, tepatnya tanggal 31 Desember, Ustadz Maulana Jasmudin
yang memimpin pembacaan surat Yaasin dan do’a bersama, serta ceramah dibawakan
oleh Wakil Bupati Morowali.
penghujung tahun 2018, tepatnya tanggal 31 Desember, Ustadz Maulana Jasmudin
yang memimpin pembacaan surat Yaasin dan do’a bersama, serta ceramah dibawakan
oleh Wakil Bupati Morowali.
Terlihat
hadir Bupati Morowali, sejumlah pejabat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Morowali,
anggota DPRD Morowali, anggota TNI/Polri, Satpol PP, dan ratusan undangan umum
lainnya.
hadir Bupati Morowali, sejumlah pejabat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Morowali,
anggota DPRD Morowali, anggota TNI/Polri, Satpol PP, dan ratusan undangan umum
lainnya.
“Sebagai
anak, saya tentunya hanya bisa berbhakti kepada almarhum Ibunda saya tercinta
dengan mengirimkan do’a dan berbagi rezki kepada sesama, sosok Ibu bagi saya
sangat penting dalam kehidupan saya sebagai anak, maka dari itu, meskipun
beliau telah menghadap Illahi, saya tetap tidak melupakannya dengan cara
mengirim do’a agar Allah melapangkangkan pintu surganya” ungkap Bunda
Mima.**
anak, saya tentunya hanya bisa berbhakti kepada almarhum Ibunda saya tercinta
dengan mengirimkan do’a dan berbagi rezki kepada sesama, sosok Ibu bagi saya
sangat penting dalam kehidupan saya sebagai anak, maka dari itu, meskipun
beliau telah menghadap Illahi, saya tetap tidak melupakannya dengan cara
mengirim do’a agar Allah melapangkangkan pintu surganya” ungkap Bunda
Mima.**