KELANGKAAN Gas Elpiji 3kg diduga kuat ada permainan pedagang nakal dengan pihak distributor.
Praktek mafia penjualan si melon ini terus terjadi, padahal pemerintah sudah menghitung lebih pasokan gas Elpiji tersebut diperuntukan bagi masyarakat berpenghasilan dibawah Rp1,5 juta.
Berdasarkan informasi yang dihimpun media ini, laporan masyarakat seringkali mengeluhkan kelangkaan Gas Elpiji 3kg di sejumlah Kabupaten khususnya daerah terdampak bencana Palu, Sigi, Donggala dan Kabupaten Parigi Moutong kelangkaan dan harga di atas Rp16 ribu masih banyak beredar.
“Tadi malam saya beli Gas di pangkalan ternyata kosong terpaksa saya cari di luar pangkalan ternyata banyak, harganya Rp25 ribu. Hampir rata-rata di kios menjual dengan harga seperti itu, ya terpaksa saya beli,” tutur Wenis, warga Kelurahan Tavanjuka Kecamatan Tatanga, Rabu (10/4/2019).
Selain itu Pemerintah Kota Palu khususnya dalam beberapa statementnya menjelaskan pasokan gas Elpiji seharusnya tidak ada lagi kelangkaan apalagi harga di atas penjualan pangkalan sebab pasokan Gas Elpiji yang beredar di ibu Kota Sulawesi Tengah itu mencapai 11 ribu tabung dan itu terbilang lebih dari cukup untuk masyarakat yang tinggal di Kota Palu.
Gas Elpiji 3 Kg yang disubsidi oleh Pemerintah tersebut disesuaikan dalam data pencatatan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) yang saat ini kota palu mencapai 12 ribu kepala keluarga (KK) yang terbilang miskin dan layak memakai Gas yang di subsidi Pemerintah.
Kelangkaan dan harga Gas 3 Kg itu sudah sangat tidak wajar, Walikota Palu, Hidayat mengatakan akan menginstruksikan kepada Lurah dan Satgas K5 untuk melakukan peninjauan soal kelangkaan dan harga di atas harga pangkalan seperti yang di kutip dari SuaraPalu.com.
“Kami telah menginstruksikan seluruh Lurah dan Satgas K5 untuk menyelidiki persoalan kelangkaan Gas di masyarakat,” Kata Walikota Palu, Hidayat.
Sementara itu Gas 3 Kg yang seharusnya Rp 16 Ribu / tabung hingga kini di sejumlah pangkalan di kota palu hampir rata-rata harganya Rp. 18 Ribu, informasi yang di himpun oleh media ini, dari sejumlah laporan masyarakat mengatakan kenaikan Harga elpiji paska bencana naik hingga 2 Ribu/tabungnya.***
Reporter: Dedi Rahmat