BNN dan Polres Touna Gelar Razia dan Tes Urine Sopir Travel

  • Whatsapp

Ops Ketupat Tinombala
Reporter/Touna: yahya lahamu
PULUHAN Petugas gabungan dari Kepolisian
Polres Tojo Una-una, Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) dan Dinas
Perhubungan gelar razia terhadap kelaikan angkutan mudik lebaran dan antisipasi
penyalahgunaan narkoba terhadap sopir travel dan truck di Pos Pengamanan
Kelurahan Malotong, Rabu (29/5/2019).
Kapolres Touna AKBP Boyke Karel
Wattimena, SIK, MH melalui Kasat Lantas Polres Touna Iptu Suprojo, S.H menerangkan
selain memeriksa surat-surat kendaraan bermotor, obat terlarang, bahan peledak
dan senjata tajam, razia tersebut juga lebih menyasar kepada Sopir atau
pengemudi.
“Sasaran razia ini kali ini
tidak hanya memeriksa kelengkapan surat kendaraan dan barang terlarang lainnya
tapi juga pengemudi baik sopir truk, travel, bus,” terang Iptu Suprojo.
Lanjut kata dia, dalam giat razia,
kita bersama-sama dengan Dinas Perhubungan melakukan pengecekan kir dan
kelayakan kendaraan untuk mengetahui kondisi kendaraan apakah layak digunakan
atau tidak
Sementara itu Kepala BNNK Touna
melalui Kasie Rehabilitasi BNNK Touna Annisa S. Farm mengatakan, tes urine
menjadi kegiatan rutin pada pelaksananaan Operasi Ketupat guna memastikan
kondisi kesehatan sopir angkutan umum.
“Hal ini bertujuan guna
memastikan sopir yang  membawa penumpang  dapat aman dan selamat
sampai tujuan,” ujarnya. 
Dia mengatakan, pihaknya mendeteksi
dini kondisi sopir, agar meminimalisir dan mengantisipasi kecelakaan lalu
lintas. Selain, meminimalisir penyalahgunaan obat-obatan terlarang narkotika
tentu saja.
“Itu yang kita lakukan hari ini, dan
kita akan lakukan secara random,” ujarnya.
Dia mengungkapkan, dari hasil
pemeriksaan tersebut tidak ditemukan sopir yang positif menggunakan narkoba.
Olehnya itu ia mengimbau kepada masyarakat agar senantiasa mengedapan
keselamatan dan kelancaran saat mudik lebaran.
“Alhamdulilah hasil dari pemeriksaan
tidak ada yang positif menggunakan narkoba,” tambahnya.
Menurut dia, hal ini patut disyukuri
karena dibandingkan dengan pelaksanaan operasi tahun kemarin ada sopir yang
positif. 
“Jadi sudah ada perubahan
perilaku para sopir dalam menciptakan stabilitas dan rasa aman terhadap
penumpang yang menggunakan jasa angkuta umumnya,” tutupnya.**

Berita terkait