Sumber: tirto.id
|
menyampaikan dokumen gugatan pemilu ke Mahkamah Konstitusi (MK) pada Kamis
(23/5/2019).
disampaikan oleh Koordinator juru bicara BPN Dahnil Anzar Simanjuntak.
“Besok semua file sudah disiapkan, karena besok adalah batas akhir
mengirimkan ke MK,” kata Dahnil di Jalan Kertanegara IV, Jakarta, Rabu
(22/5/2019).
mengajukan gugatan tersebut terdiri dari Deny Indrayana, Bambang Widjojanto,
dan Irman Putra Sidin. Menurut dia, gugatan tersebut dikirimkan karena batas
akhir mengajukan gugatan adalah hari Kamis (23/5/2019).
berkas yang akan disampaikan, nanti tanyakan pada juru bicara ke mereka, ada
tiga yaitu Denny Indrayana, Bambang Widjojanto, dan Irman Putra Sidin,”
ujarnya.
oleh Prabowo-Sandi, atas saran dari para ulama, tokoh masyarakat, dan partai
politik pendukung Prabowo-Sandi. Ratusan Brimob bersepeda motor amankan aksi.
memiliki bukti terkait kecurangan pemilu yang disokong oleh para pendukungnya
di daerah. Mulai dari Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Papua, Nusa Tenggara
Timur, hingga Sumatera Utara.
para pendukung paslon Prabowo Subianto-Sandiaga Uno tentu cukup untuk
membuktikan indikasi kecurangan pemilu.
ini tentu akan mendorong timnya untuk merealisasikan rencana membawa perkara
ini ke lembaga yang berwenang.
Mahkamah Konstitusi (MK).
seperti Jateng, Jatim, Bali, kemudian Papua, NTT, kemudian Sumut. Daerah-daerah
itu sudah menyiapkan banyak bukti pelanggaran kecurangan yang memang TSMB
[terstruktur, sistematik, masif dan brutal],” ucap Dahnil dalam konferensi
pers di Kertanegara pada Selasa (21/5/2019).
Jakarta Anies Baswedan menyatakan
200 orang luka-luka buntut kericuhan
demo Bawaslu semalam. Sebanyak 6 orang tewas akibat peristiwa
tersebut.
“Ini per jam 09.00 WIB. Jadi ada sekitar
200-an orang luka-luka,” ujar Anies di RSUD Tarakan, Jakarta Pusat, Rabu
(22/5/2019).
Anies mendatangi RSUD Tarakan untuk menjenguk
orang-orang yang terluka akibat ricuh demo di sekitar kawasan Tanah Abang,
Jakarta Pusat, yang terjadi sejak semalam.
itu.
“Per jam 09.00 dan ada 6 tercatat
meninggal,” sebut Anies.
Bawaslu dan polisi terjadi semalam. Polisi bertindak lantaran massa bertindak anarkistis
dan tidak mau dibubarkan hingga dini hari.
Selain itu, ada massa yang membuat keributan di
dekat markas Brimob di Petamburan. Pagi ini, sekelompok massa bertindak
anarkistis di sekitar Tanah Abang.
Polisi memastikan pihaknya tak menggunakan peluru
tajam dalam menghalau massa.
“Polisi tidak ada yang pakai peluru
tajam,” tegas Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono saat
dimintai konfirmasi wartawan, Rabu (22/5).**