Muharram Bantah Rendy Didzalimi

  • Whatsapp
banner 728x90

Banteng di Sulteng Adu Tanduk


reportase: andono wibisono


PERNYATAAN Ir H Rendy Lamadjido, calon legislative Dapil Sulteng dari PDIP bahwa
dirinya didzalimi internal partainya dibantah Ketua DPD PDIP Sulteng, Muharram
Nurdin. Menurutnya, pernyataan bahwa yang bersangkutan didzalimi tidak mendasar
serta tidak tepat. ‘’Kenapa kader didzalimi? Tidak ada itu,’’ tulisnya dalam
pesan elektronik messangger ke kailipost.com sore ini (18/05/2019).

Justru internal partai memberikan keistimewaan pada Rendy katanya.
‘’Beliau kan bukan struktur partai tapi dapat nomor urut 01. Semua penetapan
sesuai dengan mekanisme. Sesuai aturan partai. Dia kader yang diistimewakan,’’
tulisnya. Jadi, kata Caleg yang lolos kembali ke DPRD Sulteng itu, salah
apabila ada yang menilai Rendy didzalimi.

Bagaimana dengan statmen Rendy, bahwa dirinya dihabisi di wilayah Dapil
Banggai bersaudara (Banggai, Banggai Kepulauan dan Banggai Laut.red). dengan normatif,
Muharram mengaku yang dia ketahui semua Caleg berkompetisi secara sehat sesuai
aturan pemilu. Ia enggan menjawab beberapa pertanyaan kailipost.com lagi.

Sebelumnya, anggota DPR RI daerah pemilihan Sulawesi Tengah, H Ir Rendy
Lamadjido menegasi bahwa dirinya adalah korban dzalim internal partainya.
Olehnya, hasil rekapitulasi KPU Sulteng berpotensi akan digugatnya di
rekapitulasi KPU di Jakarta. Apa alasan tuduhan pendzaliman itu?

Menurut Rendy, wawancara via telpon dengan kailipost.com barusan
(18/05/2019) saja menyebut bahwa data dari jaringan pemenangannya menyebut
banyak kehilangan suara. Misalnya di Kabupaten Banggai, dengan ditundanya Pileg
dan Pilpres bukan tanggal 17 April 2019 lalu – baca kailipost.com berita
terkait, ia memastikan ada banyak kecurangan di sana. ‘’Di sana basis suara
saya selama tiga periode lalu. Dan itu nanti saya dapat buktikan,’’ terang
Rendy yang mengaku berada di Jakarta.

Kedua; pendzaliman yang ia tuduhkan yaitu kurang sabarnya internal atas
pencalonannya kembali di Pileg DPR RI Dapil Sulteng. ‘’Saya sudah katakan,
tidak usah grusak grusuk. Sabar, Saya di DPR paling enam bulan dan setelah itu
mundur maju di Pilkada 2020 di Pilgub. Tapi mereka sepertinya tidak sabaran,’’
terangnya. 

Lantas apa langkah yang akan dilakukan? ‘’Kita akan buktikan dengan
data bersama tim saya. Kita uji di KPU pusat,’’ tandas anggota DPR RI Dapil
Sulteng 15 tahun itu. **

Berita terkait