DPC PDI-P Palu Terpending, Sigi Dipimpin Umar Lagi

  • Whatsapp
banner 728x90

Reportase/editor: Ramdan otoluwa/firman lawawi

HASIL Konfercab se Sulteng sekaligus Konferda PDI-P
salah satunya kembali menetapkan KSB DPD PDIP Sulteng, Muharram Nurdin sebagai
ketua. Sekretaris Jannes Matindas Rumambi dan bendahara Sri Indraningsih
Lalusu. Sedangkan untuk DPC Kota Palu masih terpending alias belum ditetapkan.
Sedangkan untuk Kabupaten Sigi, ketua Moh Umar, sekretaris Alia Alidrus dan
bendahara Niko B Alo. Demikian keterangan diperoleh dari arena Konfercab dan
Konferda partai besutan Megawati itu di Palu kemarin (18/07/2019).

Ketua DPD PDIP Sulteng, Muharam Nurdin
mengungkapkan bahwa, forum Konferda merupakan siklus lima tahunan dan momentum
yang strategis untuk melakukan evaluasi, serta kristalisasi terhadap para kader
di periode berikutnya. Periode 2015-2020 telah membentuk badan penanggulangan
bencana, Bapilu dan badan-badan lain yang bertujuan untuk kepentingan
masyarakat dan kemajuan partai.

Hingga saat ini, PDIP Sulteng siap memberikan
bantuan hukum secara gratis kepada masyarakat yang membutuhkan. DPD PDIP dengan
tegas memberikan punishment atau hukuman terhadap kader yang melakukan
pelanggaran, seperti pencabutan KTA/identitas. Seperti yang terjadi terhadap
kadernya, Torki dan Israfil Malinggong. Pada Pileg 2019 DPD PDIP Sulteng masih
tetap mempertahankan enam kursi di DPRD Sulteng.

Sementara, Bendahara Umum DPP PDIP, Rudianto Tjen
merasa bangga serta mengucapkan rasa terima kasihnya terhadap kader PDIP
Sulteng atas terlaksananya kegiatan tersebut. Dia juga berharap kepada DPD PDIP
pada periode berikutnya, dapat meningkatkan perolehan kursi di Kabupaten
Toli-Toli dan Sigi. Serta meminta kepada DPD PDIP untuk bersama- sama berjuang
dalam periode berikutnya baik Pilkada maupun Pilpres.

Dengan kemenangan PDIP di Pilpres dan Pileg 2019,
dia berharap agar eforianya tidak berlebihan. Melainkan terus melakukan
evaluasi dan berbenah diri. Daerah yang menang, diharapkan terus meningkatkan
prestasinya. Sementara yang belum berhasil agar senantiasa melakukan inovasi.


Karena menurut Rudianto Tjen, kedepannya tantangan
diperiode berikutnya semakin berat. Sehingga PDIP mempercepat kongres. Hal itu
bertujuan untuk menyusun kekuatan pada pilpres mendatang. Dengan terpilihnya Jokowi
dua periode ditahun 2019, maka pada periode 2024, PDIP perlu perlu melakukan
regenarisasi total dalam mengusung calon berikutnya.

Tahun 2020 mendatang,  merupakan momentum pilkada di 7 daerah
sulawesi tengah. Dia berharap agar seluruh kader bekerja keras dan bergotong
royong untuk memenangkan partai. Ditegaskannya, adanya pergantian pemimpin di
DPD,  bukan sebuah  persaingan. 
Melainkan untuk memperkuat soliditas kader dalam mencapai visi dan misi
PDIP yang kuat.

Ditambahkannya, dalam penyusunan kabinet pengurus
DPC agar mengutamakan keterwakilan anak daerah. Dimana mereka lebih mengenal
kondisi wilayahnya. Akan tetapi tidak menutup pintu bagi para kader yang
berasal dari luar daerah. Rudianto Tjen berharap agar dengan terlaksananya
Konfercab dan Konferda, dapat memperkuat organisasi PDIP di tingkat DPC maupun
DPD.**

Berita terkait