BANJIR Bandang yang melanda Kecamatan Bahodopi sebulan yang lalu mengakibatkan sejumlah fasilitas umum mengalami kerusakan parah. Di Desa Bahodopi misalnya, sebuah jembatan yang letaknya tak jauh dari Mapolsek mengalami patah di tengah namun masih bisa dilewati oleh kendaraan. Namun kondisinya semakin parah karena hingga kini sama sekali belum tersentuh oleh pihak terkait. Kendaraan roda empat dan di atasnya harus ekstra hati-hati melintas jika tak ingin terkena apes bila sewaktu-waktu jembatannya patah total, yang merupakan satu-satunya jalan yang menghubungkan Sulawesi Tengah-Sulawesi Tenggara.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Daerah (DPU-PRD) Kabupaten Morowali, Rustam Sabaliho yang pernah dikonfirmasi beberapa waktu lalu mengatakan bahwa bahan untuk jembatan belly tengah berada dalam perjalanan dari Palu menuju Morowali, tetapi hingga kini tak ada juga tanda-tanda pembangunan.
Jembatan Bahodopi |
Salah seorang pengendara mobil mengaku was-was jika melewati jembatan tersebut karena kondisinya yang semakin parah. “Sebenarnya ngeri juga lewat di jembatan ini, tapi apa boleh buat, ini satu-satunya jalan penghubung, semoga saja cepat diperbaiki,” ungkapnya.
Pantauan media ini di lokasi, di jembatan tersebut sering terjadi kemacetan karena hanya bisa dilalui satu kendaraan roda empat atau di atasnya. Kemacetan pun disebabkan banyaknya sepeda motor saat pergantian shift karyawan tambang yang tak mau mengalah.
Sementara, Koordinator Komunikasi dan Hubungan Media PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Dedy Kurniawan yang dikonfirmasi Selasa (23/7/2019) terkait peran dan tanggung jawab pihak perusahaan terhadap perbaikan jembatan itu mengatakan bahwa jembatan Bahodopi dan jembatan Dampala merupakan bagian dari jalur trans Sulawesi yang sesuai Permen PUPR nomor 21/PRT/M/2010 merupakan kewenangan dari Balai Pelaksana Jalan Nasional.
Untuk Provinsi Sulawesi Tengah lanjutnya, jalan nasional berada dibawah kewenangan BPJN wilayah XIV. “PT IMIP mungkin bisa saja membantu untuk perbaikan namun PT IMIP tak mau melampaui kewenangan dari Balai Pelaksana Jalan Nasional wilayah XIV selaku pihak yang berwenang, ada baiknya, hal ini juga dikonfirmasi ke pihak BPJN wilayah XIV agar persoalan kondisi jalan di Kecamatan Bahodopi bisa segera dituntaskan” tandas Dedy.**
Reportase/morowali: Bambang sumantri