Tol Tambu-Kasimbar dan Baterai Lithium, Sulawesi Tengah Menjadi Medan Magnit

  • Whatsapp
banner 728x90
Oleh: Hasanuddin Atjo
Hasanuddin Atjo, Kepala Bappeda Sulawesi Tengah

JOKO WIDODO
dalam pidoto kenegaraan tanggal 16 Agustus 2019, secara resmi menyatakan bahwa
Ibukota Negara akan dipindahkan dari Jakarta ke Kalimantan.  Sebelumnya di tanggal 5 Agustus 2019 Jokowi
juga telah menandatangani Peraturan Presiden, Pepres  nomor  5
tahun 2019 terkait kendaraan listrik dengan penggerak baterai.  

Kedua keputusan penting Joko Widodo ini
sesungguhnya membuat Sulawesi Tengah semakin seksi dan diuntungkan serta 
akan memiliki daya magnit yang kuat bila dapat dikelola dengan baik. Pasalnya pindahnya ibukota ke Kalimantan bisa
menjadikan Sulawesi Tengah sebagai jembatan penghubung ke Kawasan Timur seperti
Maluku utara, Maluku dan Papua melalui Tol Tambu-Kasimbar.  

Demikian halnya dengan Pepres nomor 5 tahun 2019 juga berdampak sangat baik,
karena daerah ini memiliki deposit Nikel, Chrom serta Cobalt sebagai komponen utama pembuatan baterai
lithium untuk penggerak kendaraan listrik, powerbank untuk listrik rumah tangga,
pesawat drone dan berbagai keperluan
lainnya.
Tol
Tambu-Kasimbar
Gagasan
membangun Tol-Tambu Kasimbar telah disampaikan oleh Gubernur Sulawesi Tengah,
Longki Djanggola dalam rapat regional se Sulawesi di Manado tanggal 5–6
Agustus 2019.  Saat itu Gubernur Longki
diwakili oleh Kepala Bappeda, Hasanuddin Atjo. 
Sekretaris Utama Bappenas Gelwyn Yusuf dan sejumlah deputinya memberikan
respon positif terhadap gagasan Sulawesi Tengah itu, karena dipandang akan
mempercepat terjadinya pemerataan pembangunan ke Kawasan Timur yang juga
menjadi salah satu esensi pindahnya Ibukota Negara dari Jakarta ke
Kalimantan.  



Keputusan resmi Presiden itu
tentunya dapat memperkuat dan mempercepat realisasi Tol Tambu-Kasimbar itu yang lebarnya hanya 20 km saja, dan hanya memerlukan waktu
sekitar 20 menit dari Tambu Selat Makassar ke Kasimbar Teluk Tomini. 
Tol TAMBU – KASIMBAR Sebagai Jembatan Ibukota Baru dan Kawasan Timur
Dampak
ikutan dari pembangunan Tol Tambu-Kasimbar adalah kebutuhan pembangunan
Pelabuhan Fery di Tambu, Kabupaten Donggala dan Kasimbar di kabupaten Parigi
Moutong.
 Tambu-Kasimbar akan menjadi
Kawasan Strategis, karena bisa berperan sebagai simpul Pertumbuhan dan
Pemerataan baik dari Utara dan Selatan, maupun dari Timur dan Barat.
  


Bahkan jalur logistik yang akan menghubungkan
Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat melalui Tol Tambu – Kasimbar tidak perlu lagi
melalui
 kota Palu kemudian ke
Tambu.
 Dari Pelabuhan Fery Kabonga di
Donggala, kendaraan diseberangkan dengan Fery menuju ke Pelabuhan Tambu yang
diperkirakan hanya satu jam, sehingga akan menghemat waktu sekitar 5 jam
dibandingkan kalau melalui kota Palu. Masih banyak lagi efek domino yang akan
muncul bila gagasan ini dapat didesain dan dikelola dengan baik.
 
TAMBU – KASIMBAR dapat menjadi Kawasan Strategis Nasional

             
Baterai
Lithium Morowali
Peraturan
Presiden nomor 5 tahun 2019 tentang kendaraan bermotor dengan bahan penggerak
baterai, lagi-lagi menguntungkan Sulawesi Tengah.  Morowali dan Morowali Utara adalah dua
kabupaten yang memiliki cadangan Nikel, Chrom dan Cobalt terbesar sebagai komponen
utama baterai penggerak kendaraan listrik. 
Bahkan teknologi terkini, dari Nikel atau Cobalt yang digabungkan dengan
Lithium (cukup 5%) dapat dibuat powerbank kapasitas besar untuk kebutuhan rumah
tangga, baterai pesawat drone dan kebutuhan lainnya.  

Sebagai contoh Powerbank dengan daya supply 5.000
watt dan daya simpan 20 jam dapat mengurangi pengeluaran untuk pembayaran
listrik PLN sampai dengan 80 persen. Ilustrasinya bila satu rumah tangga membayar
rekening listrik sebesar 1 juta rupiah
perbulannya, maka dengan menggunakan Powerbank, rumah tangga tersebut cukup
membayar sebesar 200 ribu rupiah saja. 

Apalagi harga Powerbank tersebut diperkirakan sekitar 15 juta rupiah saja.  Ini akan sangat berdampak kepada efisiensi
dari sejumlah aktifitas usaha yang
menggunakan energi listrik dan pada akhirnya 
dapat meningkatkan daya saing daerah dan Indonesia.
Pengisian Baterai Kendaraan Listrik di Belanda
Medan Magnit
dan Kesiapan SDM
Dua
keputusan Presiden Jokowi di bulan Agustus tahun 2019 memiliki arti dan makna tersendiri
bagi provinsi Sulawesi Tengah bersama tiga belas kabupaten-kota. Saat ini Provinsi Sulawesi Tengah telah menjadi medan
magnit  bagi sejumlah Investor, namun
kesemuanya itu berpulang kepada kesiapan
daerah.  

Saat ini di PT IMIP, Indonesia Morowali Industrial
Park, kabupaten Morowali sedang dibangun
pabrik baterai Lithium terbesar di
Dunia, dengan nilai Investasi sekitar 56 triliun rupiah. Masih banyak lagi calon investor yang akan
mengembangkan industri yang terkait dengan pemanfaatan Nikel, Chrom dan Cobalt. 

Gagasan tol Tambu-Kasimbar juga sudah direspon oleh sejumlah investor luar
melalui kontak yang disampaikan kepada saya. 
Dan yang menarik juga datang dari direktur Bank Daerah Sulawesi Tengah,
Rahmat Haris. Melalui diskusi singkat di
bandara Mutiara Sis Al-Jufri mengemukakan ingin mengajak bank-bank daerah di
Kawasan Timur membentuk konsorsium untuk membiaya jalan Tol Tambu-Kasimbar
itu. Katakanlah kalau investasi per
kilometer sekitar 150 milyar rupiah,
dan  panjang jalan Tol tersebut hanya sekitar 20 km, maka investasi
yang diperlukan sekitar 3 triliun rupiah. 
Ini tentunya adalah hal yang positif bagi pertumbuhan ekonomi wilayah
timur.
  Belum lagi terkait dengan
pembangunan pelabuhan fery di Tambu dan Kasimbar, serta pembangunan Kawasan-kawasan
industri lainnya.
  

Mengakhiri tulisan ini,
bahwa kesemua yang diulas di atas berpulang kepada kesiapan daerah dan
sumberdaya manusianya.
 Tagline Jokowi
dalam sambutan di pidato kenegaraan tanggal 16 Agustus 2019, “SDM Unggul dan
Indonesia Maju” harus disikapi oleh daerah. Harus dikembangkan sejumlah
Pendidikan vokasi yang melahirkan keahlian
 kompetensi 
logam dan mineral, keahlian non logam dan mineral seperti industri
pracetak galian C, Pendidikan vokasi terkait dengan penyediaan pangan, pariwisata
serta sejumlah keahlian penunjang lainnya. 
Dan yang tidak kalah pentingnya bahwa Organisasi Perangkat Daerah, OPD
harus update, adaptif dan
  inovatif,
sehingga bisa selaras dengan tuntutan SDM unggul, Indonesia Maju.
  Semoga ***
                  

Berita terkait