Untad Lepas 747 Wisudawan Dan Terima 2 Anggota Dewan Profesor

  • Whatsapp
banner 728x90
Wisuda Universitas Tadulako mengukuhkan 742 Mahasiswa sebagai wisudawan, Selasa (20/08/19)

Reporter: Yohanes Clemens
Dua Guru Besar Universitas Tadulako (Untad), Selasa,
(20/08/19) diterima menjadi anggota dewan professor Universitas Tadulako. 
Kedua
Guru Besar tersebut adalah Prof Dr Nurdin Rahman, M.Si.M.Kes, dalam bidang Gizi
pada Fakultas Keschatan Masyarakat, dan Prof Dr Ir Effendy, M.Si, dalam bidang
Ekonomi Pertanian pada Fakultas Pertanian. Dengan kehadiran dua guru besar
tersebut maka total guru besar yang dimiliki Universitas Tadulako hingga hari
ini sejumlah 46 orang.
Rektor
Untad Prof Dr Ir H Mahfudz MP mengatakan, bila menilik sejarah, tepat 18
Agustus 1981 yang silam, universitas tercinta ini secara resmi lahir sebagai
Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Pertama di Sulawesi Tengah (Sulteng) dalam
Keputusan Presiden Nomor 36 tahun 1981.
Sebelumnya,
kata Rektor, pada tahun 1963 s/d 1966, Untad berstatus swasta, dan pada tahun
1966 s/d 1981 masih berstatus PT cabang UNHAS. Perjalanan panjang eksistensi
Untad di Bumi Tadulako ini, menunjukan batapa besarnya “andil para pendiri
dan pejuang pendidikan di universitas ini”.
“Berkat
mereka, kita semua, terutama anak-anakku sekalian yang diwisuda hari ini bisa
menikmati hasilnya. Semoga Allah memberikan imbalan sebagai amal jariahnya,
Aaamiin,” ujar Prof Mahfudz.
Olehnya,
pada wisuda angkatan 98 kali ini, tema pesan almamater yang diangkat adalah
“Meraih Sukses Melalui SDM Unggul dan Kerja Keras Tiada Henti”,
katanya.
Sehingga,
lanjut Prof Mahfudz, Untad hari ini kembali melepas putera-puteri terbaiknya
sebagai wisudawan yang berjumlah 747 orang. Dimana terdiri atas Program
Pascasarjana 9 orang, Fakultas Kedokteran 29 orang, Fakultas Hukum 54 orang,
Fakultas Keguruan dan lImu Pendidikan 288 orang.
Selanjutnya,
Fakultas Ekonomi 47 orang, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam 115
orang, Fakultas Peternakan dan Perikanan 49 orang, Fakultas Teknik 20 orang,
Fakultas IImu Sosial dan Ilmu Politik 38 orang, Fakultas Kesehatan Masyarakat
23 orang, Fakultas Kehutanan 19 orang dan Fakultas Pertanian 58 orang.
“Terdapat
beberapa orang wisudawan sebagai pribadi-pribadi yang patut diteladani,
terutama semangat dan spiritnya dalam berjuang menuntut ilmu. Lulusan terbaik
untuk program Pascasarjana adalah Dewi Salmita, dari Program Studi Akuntansi
dengan IPK 4,00 dengan predikat Pujian.
Lulusan
terbaik program sarjana adalah Reynita Agnesia, dari Program Studi Peternakan
dengan IPK 3.94 dengan predikat pujian sekaligus wisudawan dengan IPK tertinggi
untuk Program Sarjana. Lulusan terbaik program diploma adalah Imawati dari
Program Studi Keperawatan dengan IPK 3.79 dengan predikat sangat
memuaskan”, jelas Prof Mahfudz.
Prof
Mahfud menambahkan, Pasca Gempa Bumi, Untad terus melakukan berbaikan
infrastruktur perkuliahan yang terdampak. Upaya yang ditempuh, diantaranya
adalah finalisasi terhadap pihak World Bank dan PUPR terkait tindak lanjut
penyelesaian bangunan-bangunan Untad yang terdampak bencana.
Target
penyelesaian, kata Dia, sampai akhir 2019 untuk bangunan yang rusak ringan,
serta 2020 dan 2021 untuk bangunan rusak sedang dan berat. Insya Allah, dalam
waktu yang tidak lama Gedung perkuliahan dan sarana pendukung lainnya akan
kembali seperti sediakala, bahkan akan lebih baik.
Untuk
itu Rektor berpesan kepada para wisudawan, selama mengikuti proses pembelajaran
di Untad, kalian mungkin mengalami berbagai kendala maupun persoalan, yang
sempat melemahkan semangat untuk terus berjuang dalam penyelesaian studi.
Namun, dengan modal ilmu pengetahuan dan ijazah yang kini kalian peroleh,
mulailah melakukan hal yang kecil, namun bermanfaat bagi orang lain.
Orang
bijak berkata “Akan lebih sulit menghadapi dunia kerja jika kita haya fokus
kepada tantangan atau persoalan yang mungkin menghadang, tetapi akan indah jika
kita mengarahkan pemikiran terhadap hasil yang akan dicapai yaitu kemajuan yang
akan dinikmati oleh berbagai pihak dari hasil kerja keras kita,”
terangnya.
Maka,
kata Rektor, empat hal yang harus kalian kuatkan di dalam menghadapi era
Industri 4.0 di zaman ini, yaitu: “kemampuan di dalam beradaptasi terhadap
perkembangan teknologi, kemampuan mengelola big data yang tersedia, kerja sama
tim yang baik serta mampu bekerja dibawa tekanan.***

Berita terkait