Akbid Palu Kembali Mewisuda 64 Orang Wisudawati

  • Whatsapp

Kesehatan merupakan salah satu hak hidup setiap orang secara lahir dan batin, serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan, agar setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis, dalam rangka pembangunan millenium development goals, sebagai upaya untuk memenuhi hak-hak dasar kebutuhan manusia.

Namun kita sadari, bahwa untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia khususnya bidang kesehatan dalam peningkatan usia harapan hidup, masih perlu adanya perhatian yang lebih serius, karena angka kematian ibu, angka kematian anak serta status kurang gizi pada anak dan masyarakat masih meningkat.

Hal tersebut disampaikan Gubernur Sulawesi Tengah dalam sambutannya yang dibacakan Wakil Gubernur Sulteng, H. Rusli Dg. Palebbi, S.Sos, SH, MH pada acara Wisuda ke-XI lulusan Akademi Kebidanan Palu, yang diikuti 64 orang wisudawati, bertempat di Aula Swiss Ball Hotel, Sabtu, 31 Agustus 2019.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada Akademi Kebidanan Palu Yayasan Pendidikan Cendrawasih yang kembali meluluskan tenaga kesehatan khususnya ahli kebidanan, yang akan memberi pelayanan dalam persalinan maupun sebagai pendamping kesehatan bagi ibu-ibu diwaktu hamil, disaat melahirkan dan di saat pertumbuhan anak,” sebut gubernur.

Oleh karena itu, peran bidan sangat dibutuhkan keberadaannya sebagai ujung tombak dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak, untuk itu seorang bidan diharapkan siap ditempatkan diwilayah mana saja, dengan ikhlas dan peduli kepada siapa saja yang membutuhkan pertolongan dalam hal persalinan, dan pendampingan kesehatan bagi ibu dan anak, karena itu, serta terus belajar, menimba ilmu dan pengalaman untuk lebih melengkapi keahlian seorang bidan, khususnya dibidang pelayanan kesehatan ibu dan anak.

Lebih lanjut Wakil Gubernur H. Rusli Dg. Palebbi dalam sambutan gubernur menyatakan, bidan merupakan profesi yang mulia dan sangat dibutuhkan oleh masyarakat, sebab sangat erat kaitannya dalam memberi dukungan dan asuhan selama siklus kehidupan perempuan, olehnya para lulusan kebidanan diharapkan dapat melakukan tugas dengan sebaik-baiknya dengan jiwa yang selalu peduli dan penuh kasih sayang.

“Semoga
ini semua menjadi manfaat sebesar-besarnya bagi kesehatan masyarakat khususnya
bagi ibu hamil, saat melahirkan dan saat mengasuh anak. Saya juga sampaikan
terima kasih kepada Yayasan Pendidikan Cendrawasih dan Akademi Kebidanan Palu
yang telah bekerja keras dan berhasil mengawal proses pendidikan, sehingga para
mahasiswi berhasil menyelesaikan pendidikan diakademi kebidanan ini dengan
predikat sangat baik, serta terima kasih pula kepada orang tua mahasiswi, atas
keberhasilan-nya dalam memberikan semangat dan motivasi belajar kepada
putrinya, semoga prestasi yang di raih hari ini dapat terus memberi kesuksesan
dimasa-masa datang,” pungkas gubernur.
Sementara
itu Wadir Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga Vira Pratiwi, SST., M.Keb
dalam laporannya mengatakan Akademi Kebidanan Palu merupakan lembaga pendidikan
tinggi yang diselenggarakan swasta di bawah naungan Yayasan Pendidikan
Cendrawasih, berdiri sejak tanggal 27 Oktober 2005. Akademi Kebidanan Palu
dengan program studi Diploma Tiga Kebidanan bertujuan membentuk insan bidan
yang cerdas, terampil, berakhlak baik, bijaksana, etis, professional,
berwawasan global dan bertaqwa kepada Tuahan Yang Maha Esa.
Masa
studi mahasiswa di Akademi Kebidanan Palu sesuai dengan peraturan perundangan,
dimana lama masa studi mahasiswa adalah 6 (enam) semester dengan beban studi
110 SKS mengikuti kurikulum nasional dengan mata kuliah wajib 93 SKS dan muatan
lokal 17 SKS. Bagi mahasiswa yang mengalami permasalahan akademik dan
menghendaki cuci studi dapat menyelesaikan perkuliahan maksimal sampai 10
semester. Setiap mahasiswa diwajibkan mengikuti kegiatan pembelajaran teori dan
praktik, baik pratikum di laboratorium, maupun praktik lapangan yang terdiri
dari praktik keterampilan dasar kebidanan, praktik kebidanan komunitas dan
praktik klinik sesuai dengan program pembelajaran yang telah ditetapkan.
Praktik lapangan dilakukan di bebrapa rumah sakit, puskesmas, bidan pratik
swasta baik di kota Palu maupun di luar kota palu. Untuk lebih meningkatkan
kemampuan dan keterampilan, mahasiswa AKBID Palu juga diikutkan dalam pelatihan
Penatalaksanaan Obstetric Neonatal Esensial Dasar (PONED).

Dosen pengajar di Akademi Kebidanan Palu terdiri dari dosen tetap sejumlah 16 orang dengan jenjang pendidikan S2 dan S3, dan dosen tidak tetap yang berjumlah 7 orang, yang memiliki kompetensi keahlian sesuai dengan kebutuhan pengajaran, seperti dokter spesialis kandungan, dokter spesialis anak, dosen dengan latar belakang pendidikan bahasa inggris, hukum dan agama. Dosen tidak tetap berasal dari Universitas Tadulako, Poltekes Kemenkes Palu dan Rumah Sakit dengan Latar belakang Pendidikan S2, dan S3.

Wisuda ke-XI lulusan Akademi Kebidanan Palu, diikuti 64 orang wisudawati, lulusan terbaik pertama dan kedua diraih Rajma dan Mirda dengan IPK 3,90. Sambutan dari perwakilan wisudawati Hayatul Muchlisa dan Syarifah cukup mengharukan dimana mereka menceritakan tragedi bencana 28 September yang telah merenggut salah satu sahabat akrabnya serta perjuangan salah seorang rekannya meskipun menderita Leukimia akan tetapi berkat kegigihannya berhasil menyelesaikan pendidikan. ***

Sumber: Humas Pemprov

 

Berita terkait