Seiring perkembangan jaman, beberapa infrastruktur bangunan mengalami kerusakan. Salah satunya adalah Mesjid Al-Hidayah Kelurahan Besusu Barat. Walikota Palu, Hidayat berkeinginan untuk membangun kembali salah satu rumah ibadah tertua di tanah Kaili tersebut.
“Kita akan mencari donatur yang mau membantu dalam pembanguna kembali mesjid ini. Kita abadikan mesjid ini, sebagai kenang-kenangan bagi generasi muda. Dalam mewujudkan iman dan taqwa, ” ungkapnya, Senin malam (23/9) saat pembukaan pameran foto dan pentas seni budaya di halaman Mesjid tua Al-Hidayah Kelurahan Besusu Barat, kota Palu.
Menurutnya, telah banyak pihak yang mengusulkan pembangunan kembali salah satu mesjid tua Al-Hidayah. “Sudah banyak pihak yang menghadap kepada saya, untuk mengusulkan pembangunan kembali Mesjid itu,” akunya.
Lebih jauh dia menjelaskan, bahwa kegiatan pameran foto dan pentas seni budaya yang dilaksanakan tersebut, untuk mengingatkan kembali tatanan hidup masyatakat tanah Kaili tempo dulu.
“Seperti yang dikatakan Bung Karno, ‘Jasmerah‘ artinya jangan sekali-kali melupakan sejarah. Ini salah satu kreativitas generasi muda kita, untuk mengingatkan kembali tatanan hidup masyarakat Kaili tempo dulu,” ungkapnya.
Dimana masyarakat Kaili sangat menjunjung tinggi nilai kekeluargaan, toleransi dan kegotong-royongan. Hal itu dilihat dari suasana kota Palu tempo dulu sangat sejuk, damai tanpa ada perpecahan dan konflik.
Perkembangan teknologi yang semakin pesat, mengubah gaya hidup masyarakat. Baik berinteraksi antar sesama maupun bepergian dari suatu tempat ke tempat lainnya.
“Itulah perkembangan masa demi masa. Akan tetapi kita tidak boleh kehilangan identitas kita yang menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi, kekeluargaan dan kegotong-royongan dalam menjalani setiap kehidupan kita,” harapnya.
Kegiatan yang mengangkat tema “Pendapa Tempo Doeloe, Besusu Masa Kini“ tersebut dirangkaikan dengan Libu Ntodea atau forum diskusi tentang revitalisasi Masjid Tua Al-Hidayah kelurahan Besusu Barat, kota Palu.
Pembukaan kegiatan tersebut ditandai dengan pemukulan gong oleh Wali kota Palu, didampingi tokoh masyarakat serta para lurah dan camat setempat.
Sumber: Humas Pemkot Palu/Firmansyah Lawawi