HASIL Riset sebuah lembaga survei Jakarta yang bekerja sama dengan salah satu partai politik menyebutkan bahwa apabila Pilkada 23 September 2020 digelar November 2019, ada 30,09 persen mereka akan memilih figur muda, berbasis pengusaha dan non birokrasi untuk jabatan Wakil Wali Kota.
Pada survei sejak Juli – Agustus 2019 lalu, responden dari sampel delapan kecamatan itu menyebut nama-nama baru antara lain: Liliyana Muhidin, Gufron Ahmad, Bartholumeus Tandigala, Sauqi Maskati dan Basir Tanase serta Aristan.
‘’Banyak nama tapi ada tiga nama cukup tinggi dipilih walau masih belum representatif keterpilihan. Itu nama wakil wali kota yang disukai,’’ terang Hendro, salah satu surveyor di sebuah kantor parpol di Kota Palu. ‘’Kami bekerja untuk kepentingan parpol di Pilkada, tentunya data ini dibutuhkan,’’ akunya.
Apakah faktor wakil menentukan? ‘’Sangatlah. Selain cemistry setiap pasangan kan harus memberi nilai pada pasangannya. Nilai-nilai tiap orang ditakar mulai dari keterwakilan, basis, baground dan kultur serta kapasitas,’’ ujar alumnus UI Jakarta itu.
Bagaimana dengan calon Wali Kota? Apakah juga disurvei? ‘’Iya lah tapi bukan kosumsi media hasilnya. Itu untuk rekan kami yang kerjasama,’’ tandasnya. **
Reportase: Kiki/Maura simbolon
