Kaili, Suku Yang Menjunjung Tinggi Nilai Toleransi

  • Whatsapp

Palu,- Memaknai secara filosofi ucapan Presiden pertama RI Sukarno “Palu merupakan rangkaian mutiara di khatulistiwa“, Walikota Palu Hidayat dalam pernyataanya saat menghadiri ‘Salena The Green Peak of Palu City‘ yang bertempat di Ecotourism Puncak Salena, kelurahan Buluri, Sabtu malam (25/01/2020), bahwa Kaili merupakan suku yang sangat menjunjung tinggi nilai toleransi.

“Ada dua rangkaian mutiara itu yang saya coba terjemahkan, yakni rangkaian kehidupan sosial orang Kaili yang menjunjung tinggi nilai toleransi, kekeluargaan dan kegotongroyongan serta ada rangkaian alam,” ungkapnya.

Ketiga nilai tersebut sebut Wali kota, harus dijaga dan dirawat oleh Pemerintah, tokoh adat, tokoh agama, tokoh pemuda dan tokoh masyarakat. Agar tidak terjadi lagi perkelahian antar daerah di setiap kelurahan. Seperti yang terjadi beberapa tahun silam.

Menurutnya, tahun 2020 pihaknya akan menyelesaikan pengaspalan jalan hingga ke Puncak Salena yang mulai dikembangkan sejak tahun 2018. Sebagai lokasi kegiatan pariwisata berwawasan lingkungan. Dengan mengutamakan aspek konservasi alam, pemberdayaan sosial budaya ekonomi masyarakat lokal serta aspek pembelajaran dan pendidikan.

Selain Puncak Salena, Pemerintah kota Palu juga berupaya mengungkap mutiara-mutiara lain yang ada di Ibu kota provinsi Sulawesi Tengah tersebut. Beberapa diantaranya Uwentumbu, Hutan Kota Kaombona, serta penanaman berbagai macam buah-buahan di bagian Utara kota Palu.

“Palu ini kita harapkan menjadi kota Destinasi”. Untuk mewujudkan itu ada 5 persyaratan dasarnya yakni Kebersihan, Ketertiban, Keindahan, Kenyamanan, dan Keamanan. Makanya kita bentuk Satgas K5 di setiap kelurahan,” ungkap Wali kota.

Olehnya, dia berharap agar generasi muda untuk meningkatkan silaturahmi. Dengan hal itu, diharapkan Kota Palu akan aman dan tidak ada pertikaian-pertikaian yang terjadi.

Kegiatan yang dilaksanakan oleh Pemerintah kota Palu bersama beberapa organisasi mahasiswa dan masyarakat di kota Palu tersebut, dihadiri sekurangnya 500 peserta.

Mengangkat tema ‘Melestarikan Kearifan Lokal dan Keindahan Salena’ dengan berbagai rangkaian kegiatan seperti penanaman pohon, penampilan kesenian, pameran, games, dan ekowisata Salena. ***

Sumber: Humas Pemkot Palu/Firmansyah Lawawi

Berita terkait