Palu, – Setibanya di Palu, Matt Wright tak membutuhkan waktu lebih untuk beristirahat, pada jumat sore (28/02) Matt Wright bersama tim satgas penanganan satwa melakukan pengamatan terhadap buaya kalung ban di bantaran sungai jembatan II Palu.
Selama kembalinya Matt Wright ke Australia, tim satgas juga secara rutin melakukan pengamatan terhadap perilaku buaya kalung ban.
Rutinnya pencarian buaya kalung ban pada operasi tahap I lalu membuat buaya-buaya di sungai Palu mengalami perubahan perilaku dan takut untuk berjemur, karena ramainya warga pada saat evakuasi berlangsung.
Setelah melakukan monitoring dan berdiskusi bersama tim satgas dan beberapa penduduk setempat. Secara kasat mata buaya kalung ban terlihat masih dalam kondisi sehat dan sering menampakkan diri berjemur dibantaran sungai, meski lehernya masih terperangkap ban.
Tetapi setelah mencermati lebih jauh, Matt mengatakan buaya kalung ban tidak dalam kondisi tenang jika berhadapan dengan manusia.
“Setelah mengobrol ada kabar kurang baik yang saya dengar, ada usaha dari pihak lain untuk menangkap buaya kalung ban menggunakan senjata tombak dan terus menggejarnya. Ini membuat perilakunya berubah dan begitu takut pada manusia,” tulis Matt di Instagramnya.
“Banyak orang sudah tertarik pada sensasi ini, tetapi mereka tidak memiliki pengalaman dan hanya membuat buaya itu takut dan membuat usaha saya kedepan semakin sulit,” lanjutnya.
Dalam postingannya Matt Wright juga mengatakan ketika ia menangkap buaya-buaya besar di Australia, tidak pernah banyak orang berada disekitarnya saat evakuasi berlangsung dan ini sangat berbeda di Palu, dimana proses evakuasi menjadi totonan warga.
Karena kondisi ini, Matt Wright memutuskan untuk melanjutkan perjalanan ke Amerika dan memberikan waktu kepada buaya berkalung ban untuk bersantai untuk mengembalikan perilakunya yang bersahabat dengan manusia.
“Penangkapan harus tenang, diperhitungkan secara matang, safety untuk manusia dan safety untuk hewan (buaya kalung ban),” kata Matt.
Kondisi sungai Palu saat ini juga tidak memungkinkan untuk dilakukan proses evakuasi karena arusnya cukup deras karena intensifnya hujan dibeberapa hari terakhir. ***
Reporter: Indra Setiawan