2 Tahun Pasca Bencana, Pansus Dekot Diwarnai Tuntutan Huntap III dan Stimulan

  • Whatsapp
banner 728x90

Palu,- Panitia Khusus (Pansus) Rehabilitasi dan Rekonstruksi (Rehab-Rekon) DPRD Kota Palu mengadakan rapat bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Palu. Turut hadir Dinas Sosial Kota Palu, Kanwil BPN Sulteng dan perwakilan penyintas Kota Palu.

Agenda rapat ini mediasasi penyelesaian tuntutan atas pelaksanaan pembangunan hunian tetap (Huntap) III oleh Forum Talise Bersaudara dan mediasi tuntutan masyarakat tergabung dalam Aliansi Korban Bencana Bersatu.

Dalam rapat yang dipimpin Ketua Pansus Rehab-Rekon Moh. Syarif ini diwarnai tuntutan kejelasan atas pembangunan Huntap III untuk masyatakat korban bencana di Talise dan penyaluran dana stimulan belum dibagikan secara merata kepada korban bencana. Termasuk persoalan belasan ribu yang diklaim belum menerima bantuan Jaminan Hidup (Jadup).

Salah satu perwakilan Aliansi Korban Bencana Bersatu Ardiansa, mengatakan, 2 tahun pascabencana Gempa, Tsunami dan Likuifaksi dinilai belum memperlihatkan progres yang signifikan dari hasil kinerja Pemerintah Kota Palu terdahap korban bencana.

Mereka berdalil cukup banyak warga Palu yang belum tersentuh bantuan, baik Jadup, dana stimulan. Padahal, kata dia, dana stimulan telah dicarikan Pemerintah Pusat ke rekening daerah Rp800 Miliar sekian tetapi progres realisasi penyeluran masih dibawah 50 persen.

“Bahkah yang disalurkan adalah hanya untuk rusak sedang dan rusak ringan. Pertanyaannya, kenpa tidak disalurkan kepada mereka yang mengalami rusak berat atau hilang rumahnya?,” Beber Ardiansa.

Koordinator Sulteng Bergerak itu juga menegaskan, bahwa masyarakat korban bencana disepadan pantai Kota Palu yang ditetapkan sebagai area rawan bencana tidak ingin direlokasi, sebab warga sekitar adalah nelayan yang notabene mata pencarian berdasandar pada sumberdaya laut untuk menafkahi hidup keluarga.

Ia pun tidak sepakat jika relokasi menjadi solusi Pemerintah Kota Palu terhadap para warga yang tinggal diarea zona merah rawan bencana. Seharusnya, Lanjut dia, langkah Pemkot yaitu mendorong kesadaran masyarakat sekitar tentang mitigasi bencana, tanpa merelokasi.

Sementara itu, perwakilan Forum Talise Bersaudara Dr Ubai Harun meminta kejelasan proses penempatan lokasi (Penlok) Huntap III untuk warga Talise dan Talise Valangguni, dengan harapan pertemuan tersebut bisa memberikan titik temu dari persoalan tersebut.***

Reporter: Supardi

Berita terkait