Palu,- Di masa pandemi Covid-19 yang sedang mewabah di Indonesia, mengharuskan warga untuk lebih sering beraktifitas di rumah. Hal ini tidak menjadi masalah bagi Rais pemuda asal Kelurahan Petobo Kecamatan Palu Selatan.
Rais memanfaatkan momen tersebut untuk menyalurkan hobinya dalam budidaya ayam hias, yang telah mulai dirintisnya saat awal pandemi pada bulan April 2020. Ketertarikannya dengan ayam hias impor karena menurutnya di Kota Palu masing sangat jarang diternakkan.
“Awalnya saya melihat peluang di Palu untuk ternak ayam, dan saya lihat pasaran untuk ayam hias di Sulawesi lumayan tinggi jadi saya belajar dari situ,” ujar Rais, Kamis (08/10/2020).
Kini ia telah memiliki 20-an ekor indukan dan 50-an anakan. Jenis ayam hias yang dibudidayakan diantaranya kalkun, brahma, kapas, cemangi, pheasant, black sumatera dan saigon. Untuk harga satu pasang ayam hias impor di kisaran Rp 800 ribu hingga Rp10 juta.
“Harga bervariasi perpasang dari Rp800 ribu sampai dengan Rp10 juta tergantung jenis dan kualitas bulu serta keindahan warna dan panjang pendek ekor ayam,” ungkapnya.
Selain unggul dari sisi harga dibanding ayam Bangkok, pasar ayam hias impor sangat terbuka di Indonesia khususnya Sulawesi. Sejak menekuni budidaya ayam hias impor, jumlah pelangganya terus bertambah dari berbagai daerah hingga Manado.
“Alhamdulillah selama pandemi, saya posting ayam di sosial media pasti langsung rebutan untuk beli, ada juga yang langsung telpon saya, tapi untuk sementara saya jual anakan ayam saja,” kata dia.***
Reporter: Zhein Fatur Ramadhan