Parimo,- Minggu (29/11/2020) dini hari wilayah Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) Sulawesi Tengah (Sulteng) kembali di guncang gempa.
Hingga pukul 03.00 WITA, Badan Klimatologi, Mateorologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika (Stageof) Palu melaporkan setidaknya sudah 6 (enam) kali gempa yang membuat Kabupaten Parimo dan sekitarnya bergetar.
Yang pertama pada pukul 00.14 WITA, dengan kekuatan Magnitudo (M) 3,6 yang terjadi di darat 10 km arah utara Palasa, Parimo. Dengan kedalaman 6 km gempa ini berlokasi pada koordinat 0,57 Lintang Utara (LU)-120,43 Bujur Timur (BT).
Berselang 5 menit, gempa kedua terjadi pada pukul 00.19 WITA, dengan kekuatan Magnitudo (M) 3,2 yang berpusat di darat 11 km arah utara Palasa, Parimo. Dengan kedalaman 7 km gempa ini berlokasi pada koordinat 0,58 LU-120,4 BT.
Ketiga, terjadi pada pukul 00.50 WITA, dengan kekuatan Magnitudo (M) 2,9 yang berpusat di darat 10 km arah utara Palasa, Parimo. Dengan kedalaman 10 km gempa ini berlokasi pada koordinat 0,49 LU-120,45 BT.
Keempat, terjadi pada pukul 01.26 WITA, dengan kekuatan Magnitudo (M) 4,7 yang berpusat di darat 10 km arah utara Palasa, Parimo. Dengan kedalaman 10 km gempa ini berlokasi pada koordinat 0,58 LU-120,46 BT.
Kelima, terjadi pada pukul 01.32 WITA, dengan kekuatan Magnitudo (M) 4,2 yang berpusat di darat 11 km arah utara Palasa, Parimo. Dengan kedalaman 10 km gempa ini berlokasi pada koordinat 0,58 LU-120,45 BT.
Keenam, terjadi pada pukul 01.37 WITA, dengan kekuatan Magnitudo (M) 4,3 yang berpusat di darat 9 km arah utara Palasa, Parimo. Dengan kedalaman 4 km gempa ini berlokasi pada koordinat 0,56 LU-120,43 BT.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, menunjukkan bahwa keenam gempa tersebut termasuk dalam kategori gempa dangkal karena kedalamannya berada kurang dari 60 km dari permukaan bumi.
Hasil pemodelan, keenam gempa bumi tersebut tidak berpotensi tsunami, dan hingga berita ini diterbitkan Pihak BMKG Palu belum merilis laporan lebih lanjut mengenai dampak yang telah ditimbulkan gempa.
Masyarakat dihimbau untuk tetap tenang dan mengikuti arahan BMKG, serta tidak terpancing isu berita yang tidak bertanggung jawab dan tetap waspada dengan adanya potensi gempa susulan (Aftershock).***
Reporter: Indra Setiawan