Palu,- Sampai saat ini menurut data Satgas Covid-19 Indonesia terdapat 17 persen atau sekitar 44,9 juta orang warga Negara Indonesia tidak percaya akan adanya Covid-19. Sementara di Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), survei menyebut ada 22 persen masyarakat yang tidak percaya. Padahal, setiap harinya terdapat lonjakan kasus positif yang cukup signifikan di Sulteng.
Menanggapi hasil survei tersebut, Pelaksana Tugas (Plt) RSUD Anutapura Palu, drg Herry Mulyadi, mengaku sangat prihatin dengan jumlah presentase tersebut dan menduga salah satu penyebabnya adalah masyarakat gampang terpengaruh dengan berita hoax yang menyatakan Covid-19 itu tidak ada. Sebaliknya, sebagian masyarakat juga gampang meng-hoaxkan berita-berita yang sebenarnya fakta.
“Memang tingkat pemahaman masyarakat berbeda. Namun, seharusnya masyarakat melihat fakta-fakta yang ada sekarang. Begitu banyaknya korban dan Covid-19 bukan hanya di Indonesia tetapi di seluruh dunia,” kata drg Herry Mulyadi, Rabu (18/11/2020).
Oleh karena itu, ia menghimbau kepada masyarakat agar tidak lagi mempercayai berita hoax dan meminta kepada orang yang hobinya menyebarluaskan hoax dengan tujuan mempengaruhi masyarakat agar tak percaya Covid-19, juga harus dihentikan karena ini sangat merugikan bagi tenaga medis.
“Kita harus menggunakan nalar dan pemahaman dan melihat sumber informasinya. Kalau sumbernya meragukan maka tidak usah diteruskan supaya masyarakat mendapat informasi yang salah,” ujarnya.
Olehnya, drg Herry juga mengingatkan masyarakat Sulteng harus sadar, buka mata dan telinga, karena di Rumah Sakit betapa banyak korban dan betapa banyak yang sudah meninggal.
“Jadi, kita harus memiliki kesadaran penuh bahwa Covid-19 betul-betul ada dan tidak akan pernah tahu kapan Covid-19 ini akan berakhir dan diharapkan masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan,” tutupnya.***
Reporter: Windy Kartika