Ironis! Relawan Covid Diberhentikan Ketika Covid Naik di Palu

  • Whatsapp
Ket foto : Relawan Covid-19 Kota Palu sebanyak 150 orang sejak 31 Desember 2020 diberhentikan. Ironisnya ketika pandemi korona sedang fase gelombang kedua. Foto: kailipost.com@/Nizam
banner 728x90

Palu,- Pandemi Covid-19 di Kota Palu dan kabupaten di Sulawesi Tengah (Sulteng) memasuki gelombang kedua. Gubernur pun mengeluarkan sejumlah kebijakan pengetatan. Bahkan, membolehkan kabupaten memberlakukan semi PSBB. Sekolaj batal tatap muka di awal 2021. Masuk wilayah Sulteng Rapid Test Antigen.

Pemkot Palu juga melarang aktivitas kerumunan menyambut tahun baru 2021. Ironisnya, sejak 31 Desember 2020 ratusan relawan Covid-19 yang menjaga empat Posko perbatasan tiba-tiba diberhentikan. Demikian keterangan sejumlah relawan ke email kailipost.com, Kamis (31/12/2020) malam ini.

Berikut pesan mereka di surat elektronik:

“Torang so diberhentikan semua hari ini. Cuman di Whatsapp saja bilang diberhentikan tidak dilanjut lagi padahal ini Covid lagi ganas-ganasnya. Dokter Huzaema (Kadis Kesehatan Palu) yang kasih tahu itu tidak jelas alasannya karena apa tidak ada juga dari Dinas datang kasih tahu atau kumpul semua relawan biar ucapan terima kasih atau apa tidak ada hanya di lepas saja begitu,”

“Setidaknya Walikota datang untuk support kami yang diberhentikan tiba-tiba bilang saja terima kasih sudah melayani pelaku perjalanan dengan sepenuh hati. Itu saja SK pun tidak ada, dalam bentuk ucapan terima kasih untuk kami garda terdepan,”

“Padahal kami sudah rela tinggalkan keluarga demi kesehatan orang banyak, kok di buat begitu, jadi anak-anak hari ini kecewa dan tidak tahu bagaimana besok sudah tidak dinas lagi. Katanya sudah ada yang gantikan mungkin dana Covidnya yang so tidak ada tapikan bisa di bilang kumpul kami semua. Biar merasa ada,” demikian pesan seorang Relawan Perawat di Posko Perbatasan Covid-19 Kota Palu.

Dalam keterangan selanjutnya, relawan Covid-19 diperbatasan sekira 150 orang. Mereka direkrut dari sejumlah sarjana medis Palu. Setiap bulan relawan Covid mendapat honor Rp3,5 juta. Namun pembayaran tidak lancar. Kadang hingga dua bulan baru dibayarkan.

‘’Kami intinya mengabdi demi kesehatan masyarakat. Soal honor lambat tidak masalah. Apa gunanya posko kalau tidak ada tenaga medis? Mungkin akan diganti relawan tapi jangan mendadak begini dan di saat pandemi lagi meningkat. Tapi terserah semua keputusan pemerintah,’’ ujar Relawan Medis yang enggan disebut namanya. ***

Reportase: Risky

Berita terkait