Palu,- Awal tahun 2021 program Vaksinasi Nasional menjadi perbincangan publik. Pasalnya, banyak masyarakat Indonesia yang masih bertanya-tanya apakah vaksin Sinovac asal China itu aman dan efektif untuk menangkal Covid-19.
Pada Selasa (05/12/2021) Pemerintah telah mengecek kesiapan pelaksanaan vaksinasi dan penegakan protokol kesehatan. Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mengadakan video converense (vidcon) bersama Kepala Daerah di seluruh Indonesia.
Adapun narasumber vidcon ialah Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dan Kepala BNPB selaku Kasatgas Covid-19 Letjen Doni Monardo.
Menkes dalam paparannya mengatakan, penduduk Indonesia yang ditarget menerima suntikan vaksin mencapai 181 juta dengan jumlah kebutuhan vaksin mencapai 426 juta dosis.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa vaksinasi tahap pertama akan dilakukan kepada sekitar 1,6 juta tenaga kesehatan (nakes) di 34 Provinsi.
Untuk itu, ia mendorong kepala-kepala daerah agar melakukan rekonsiliasi data guna memastikan nakes-nya telah terdaftar di sistem.
Begitu juga dengan data fasilitas kesehatan di daerah agar ikut dipastikan telah terdaftar dalam aplikasi P-Care BPJS Kesehatan yang digandeng untuk monitoring vaksinasi.
Terakhir Ia menginformasikan bahwa penyuntikan secara simbolis ke Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo akan dilaksanakan Rabu depan (13/01/2020) dan disusul daerah, sehari atau dua hari setelahnya (Kamis atau Jumat).
“Suntikan ini adalah seremonial, simbolis untuk membangkitkan keyakinan publik,” tuturnya.
Adapun vaksin yang disuntik lanjut menkes ditujukan bagi penerima kelompok usia dibawah 60 tahun. Olehnya bila kepala daerah berusia di atas 60 dapat digantikan oleh wakilnya atau pejabat terkait lain di daerah.
Di bagian lain, Kasatgas Covid-19 mengingatkan agar narasi vaksinasi jangan sampai membuat masyarakat kendor melakukan protokol kesehatan.
“Vaksinasi bukan satu-satunya cara lepas (dari Covid-19) karena masih banyak yang harus kita pelajari,” ungkapnya.
Untuk itu Ia mengimbau kepala daerah agar semaksimal mungkin menjadi contoh ketaatan protokol kesehatan ke warganya guna memutus virus dari hulunya.
Apalagi dari hasil analisis satgas menunjukkan tren kenaikan pasien dan kematian dokter akibat Covid-19 yang signifikan.
“Apabila disiplin (protokol kesehatan) semakin baik maka kasus aktif dan kematian akan semakin berkurang dan (otomatis) Kita bisa menyelematkan para dokter,” pungkasnya.
Setelah paparan maka Mendagri Tito Karnavian meminta kepala daerah agar Senin depan (11/01/2021) sudah melaporkan data penerima suntikan simbolis dan waktu pelaksanaannya di provinsi.
Ia juga minta kepala daerah agar memasukkan tokoh agama dan tokoh-tokoh publik yang berpengaruh dalam daftar penyuntikan simbolis guna menanamkan kepercayaan masyarakat terhadap program vaksinasi. ***
Sumber: Humas Pemprov Sulteng