Palu,- Dalam pemberitaan ‘Bau Amis Fee 30 Persen’ oleh media ini sebelumnya, berdampak pada pemutusan kerjasama pemberitaan oleh pemerintah kota Palu. Hal itu ditenggarai karena melibatkan orang terdekat walikota.
Menyikapi hal itu, Wakil Ketua II DPRD Palu mengkritisi kebijakan tersebut. Dirinya menilai seorang pemimpin yang baik, harus bersahabat dengan kritikan.
“Pemimpin yang baik itu dilihat saat dia dikritik. Pada saat pemimpin tersebut mendapat kritikan membangun, akan dijadikan inspirasi untuk memperbaiki,” ungkapnya, Senin (17/5/2021) di kantor KPUD Kota Palu.
Menurutnya, Media yang melakukan kritik terhadap seorang pemimpin, seharusnya dijalankan mitra, karena merekalah teman sesungguhnya. Seorang pemimpin harus mawas diri, jika terlalu terlena dengan pujian maupun sanjungan. Karena seorang manusia tidak akan luput dari kesalahan. Olehnya, orang yang memberikan kritik, merupakan sahabat yang tetap dijaga eksistensinya. Jangan akibat adanya sebuah kritikan, malah seorang pemimpin melakukan permusuhan atau antipati terhadap yang mengkritisi.
Sama halnya dengan Legislatif. Selain melakukan elaborasi bersama pemerintah daerah, tugas dari lembaga tersebut melakukan pengawasan terhadap setiap kebijakan Pemerintah. Baik itu Peraturan Daerah maupun Peraturan Kepala Daerah.
“Sekali lagi saya menegaskan bahwa seorang pemimpin itu, seyogyanya bersahabat dengan kritikan,” tandasnya.***
Reporter: Firmansyah