Joget Bupati di Masa Pandemi (Uji Nyali Aparat)

  • Whatsapp
banner 728x90

SEMALAM beredar masif video berdurasi kurang satu menit sebanyak empat video yang menunjukkan Bupati Kasman Lassa berjoget bersama penyanyi dan warga yang menghadiri pesta. Tidak jelas pesta pernikahan atau pesta khitanan. Namun, beberapa sumber yang saya konfirmasi menyebut pesta warga di Banawa yang kebetulan diduga adalah kerabat bupati atau pernah menjadi tim pemenangan bupati.

Kasman Lassa yang terdengar menyanyikan lagu Kaili dengan penggalan syair ‘’Vose…voose Sakaya…’’ sempat mengajak/memprovokasi/menyemangati ibu – ibu yang hadir untuk berjoget bersama larut suka cita.

Video lainnya, Kasman asyik masyuk berjoget dengan biduan cantik yang menyanyikan lagu dangdut, ‘’Bila hatiku sedang rindu…pada siapa ku mengadu,’’ Bupati benar – benar dalam video itu menikmati alunan lagu dan membaur bersama warga pesta.

Di sisi lain, Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura beberapa kali mengeluh ke Kapolda soal banyaknya pesta pernikahan yang melanggar Prokes. Misalnya; ketika Gubernur Cudy ke Langaleso. Beberpa kali ia melihat banyak pesta dan yang hadir tidak menggunakan masker, jaga jarak dan lainnya. Gubernur berulang kali menghimbau agar pemerintah daerah dan masyarakat untuk sadar masa pandemi, wabah untuk taat dengan ketentuan.

Empat video dengan durasi rata – rata kurang satu menit ‘joget Bupati Kabupaten Donggala Kasman Lassa di masa pandemi’ bukti bahwa jajaran pemerintahan di Sulteng belum kompak. Belum satu irama menghadapi wabah covid. Padahal nyata sejumlah rakyat dalam kurun Agustus ini banyak yang meninggal dunia akibat virus C 19.

Kasman Lassa dapat ditafsirkan membawa pesan ke publik bahwa wabah dan pandemi bukan mesti ditakuti dan dibuat aturan yang memberatkan rakyat. Tafsir berikutnya, Kasman Lassa juga dalam video itu juga mengirim message ke semua pejabat dan Satgas bahwa sudah waktunya rakyat hidup dan bersosial kemasyarakatan tanpa protokol kesehatan.

Satgas Covid 19 Provinsi Sulteng yang terdiri dari aparat gabungan TNI, Polri, Pol PP dan tenaga medis mampu tidak menjelaskan ke publik bahwa statuta Kabupaten Donggala di masa PPKM level 4 ini adalah Zona Aman, Nyaman dan bukan Zona Merah?

Kita masih ingat bahwa hukum ditegakkan ketika mesti menghadapi ribuan simpatisan Habib Rizieq Shihab (HRS) ketika tersandung pesta pernikahan anaknya di Petamburan Jakarta. Ia juga kena sanksi ketentuan ketika menggelar acara peletakkan batu pembangunan pesantren di Mega Mendung dan lainnya. Kita paham saat itu Kapolda pun di wilayah itu dicopot karenanya.

Bupati Kasman Lassa menguji nyali Satgas Covid itu bukan hal yang naif dalam ‘joget sang bupati di masa pandemi’ Kasman pun juga hanya pejabat biasa yang lahir dan didukung oleh partai politik Misalnya; PKS, Gerindra dan Nasdem (partainya sendiri).

Dalam catatan redaksi kailipost.com, Bupati Kasman Lassa memang selalu menyita publik atas sikapnya yang sering kontroversi. Misalnya; soal beredar videonya yang mengancam menyantet orang berbuntut hukum, menunggang kuda ketika berkunjung ke Pemkot Palu, menggunakan baju dan atribut mirip TNI/Polri, menerima penghargaan sebagai keluarga besar kekeratonan Solo dan terakhir rekaman suaranya yang menuding Gerindra dibalik Hak Angket DPRD Donggala ke dirinya. ***

Oleh : andono wibisono (praktisi media)

Berita terkait