Dalam video itu, Kadis Perindag Palu Ajenkris menyebut baru mengelola tiga bulan. Setiap pedagang dipungut Rp3000/hari. Total setiap bulan Rp90 ribu/hari. Dana itu adalah retribusi daerah yang masuk ke PAD. Di Pasar Bambaru ada pengelola lantai satu, lantai dua dan lantai tiga. Semua bertanggungjawab atas tugasnya. ‘’Yang saya heran siapa yang lapor aneh – aneh ke Wali Kota,’’ ujarnya berbusana baju gamis dan peci hitam.
Pasar Bambaru saat ini pengelolaannya juga diakui kurang maksimal. AC tidak jalan, Kamar mandi banyak bocor sehingga merugikan pedagang di lantai bawah. ‘’Hari ini pengelolaannya saya serahkan ke Wali Kota terserah siapa nanti ditunjuk untuk mengelola,’’ sebut Ajenkris lagi.
Prusda Palu sendiri hingga saat ini core bisnisnya belum banyak diketahui publik. Apabila akan diberitamggung jawab mengelola Pasar Bambaru maka diharapkan dikelola dengan pendekatan bisnis to bisnis dan profesional.***