Jakarta,- Hasil survei Litbang Kompas pada Juni 2022 menampilkan elektabilitas Partai Demokrat yang menempati posisi ketiga dengan angka 11,6 persen. Jumlah ini merupakan angka tertinggi yang diraih sejak dari survei Oktober 2019.
Sementara itu, elektabilitas tertinggi masih diraih oleh PDI Perjuangan (PDIP) dengan 22,8 persen dan Partai Gerindra sebesar 12,5 persen.
Dengan survei tersebut menunjukkan salah satu faktor yang menyebabkan Demokrat bisa kembali menjadi partai papan atas dengan perolehan lebih dari 10 persen suara adalah sikap kritis terhadap kebijakan pemerintah.
Partai Demokrat juga dianggap tidak dilabeli dengan politik aliran atau agama dan terbuka bagi pemilih nasionalis maupun Islam.
Lebih lagi, dengan adanya Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Demokrat dianggap memiliki figur penting di dalam partai.
Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Herzaky Mahendra mengungkap terdapat beberapa faktor utama yang menunjang kenaikan elektabilitas Demokrat, salah satunya kepemimpinan AHY.
“Kepemimpinan [AHY] yang lebih kolaboratif, terbuka, dan menggunakan pendekatan terukur berbasis data, membuat setiap gerak langkah yang diambil Demokrat, sesuai dengan harapan publik,” ungkap Herzaky melalui keterangan tertulis, Selasa (21/6/2022).
Herzaky juga menilai Demokrat konsisten menyuarakan berbagai persoalan di tengah pandemi selama dua tahun terakhir.
“Perjuangan menyuarakan aspirasi ini dilakukan secara solid di berbagai lini. Dari menyuarakan aspirasi rakyat di ruang publik, maupun di parlemen, pusat maupun daerah,” tegas Herzaky.
Sepanjang survei yang dilakukan Litbang Kompas tahun 2020-2021, Demokrat hanya menjadi partai papan tengah dengan perolehan suara di bawah 10 persen. ***
Editor/Sumber: Rizky/cnn indonesia