Palu – Perkembangan teknologi dan digitalisasi dunia usaha menjadi topik penting dalam Forum Bisnis Daerah (Forbisda) dan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) BPD HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia) Sulawesi Tengah, di Kota Palu, 20 September 2022. Forum tersebut menjadi menarik karena pengusaha muda setempat antusias untuk menjadi pemain dan tidak hanya menonton peluang besar ekonomi di daerah.
Salah satu pemateri Forbisda BPD HIPMI Sulteng, Bagas Adhadirgha menjelaskan bahwa wilayah Sulawesi bakal menjadi batu loncatan kesuksesan pengusaha muda Indonesia di masa depan. Menurut Sekjen BPP HIPMI ini yang juga calon ketua umum BPP HIPMI, masa depan Indonesia bakal terus diisi dengan perkembangan teknologi. “Dan Kunci dari teknologi adalah SDM yang baik. Sulawesi termasuk Sulteng dan Sulbar, merupakan penguasa 30% cadangan Nikel dunia,” ungkap Bagas di depan Ketua Umum HIPMI Sulteng Nadir Badjamal dan ratusan pengusaha muda HIPMI Sulteng, Selasa 20/9/2022.
Menurut Bagas, Sulteng ini merupakan masa depan harus di kongkritkan mulai sekarang. Apalagi tanggal 14 September 2022, Presiden Joko Widodo sudah menerbitkan Instruksi Presiden (INPRES) No 7 Tahun 2022 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) Sebagai Kendaraan Dinas Operasional dan/atau Kendaraan Perorangan Dinas Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah. “Itu berarti selama 5 tahun ke depan, Mobil Dinas dari pusat sampai kabupaten kota, akan menggunakan mobil listrik, pengusaha muda harus mengambil peluang untuk berperan di sektor mobil listrik ini,” ujarnya.
Perlu diketahui bersama, sejak 2015 lalu dan telah diakui dunia, Nikel ini pusatnya ada di Sulawesi. Dan terbukti, saat eksport tanah dan air kita di stop oleh Uni Eropa tahun 2022, harga nikel langsung meroket naik. Namun hal tersebut menjadi berkah bagi Indonesia. Dalam jangka waktu kurang lebih 2 tahun kemudian smelter (tempat pengolahan dan pemurnian) nikel dunia pindah ke Indonesia. “Sekarang saat proses hilirisasi dilakukan di Indoensia ini bisa ada nilai tambah 30 kali lipat. Maka pengusaha di HIPMI jangan hanya menjadi penonton tapi juga pemain dan kuncinya adalah fokus,” ajak Calon Ketua Umum HIPMI dengan nomer urut 2 ini. “Kalau teman-teman fokus, Insya Allah berhasil. Karena bisnis yang baik adalah bisnis yang suistanable dan jangan cuma cuan di depan, tapi juga bisa eksis dan besar,” imbuhnya.
Dikatakan Bagas, sejak menjadi Sekjen HIPMI dan aktif menjadi mitra Kementerian Investasi, banyak peluang pengusaha muda menjadi bagian program hilirisasi. Termasuk Digitalisasi UMKM dimana anggota HIPMI 90% lebih adalah UMKM. Karena kita adalah pengusaha pemula dan masih muda. Salah satu program pemerintah untuk mempermudah UMKM adalah Hybrid melalui OSS. “Saya ikut menyaksikan sendiri di 8 Provinsi penyerahan NIB bagi UMKM, cukup 15 menit urus Ijin Usaha selesai. Dengan banyaknya kemudahan tersebut, Saya pastikan akan terus melibatkan pengusaha muda di Sulteng untuk ambil bagian peluang peluang bisnis investasi di Sulawesi dan Nasional,” pungkas CEO Asia Aero Technology ini. (*)