Jakarta,- Hacker Bjorka menyatakan bahwa pemerintah telah menemukan identitasnya tidak benar dan hanya omong kosong. Informasi tersebut ditulisnya di situs Breached.to pada Kamis (15/9/2022)
“That’s complete bullshit. The indonesian government feels they has identified me based on misinformation from the dark tracer (twitter.com/darktracer_int), who has provided fake services to the indonesian government. Perhaps this child has now been arrested and is being interrogated by the indonesian government. For dark tracer, it’s your sin to have given wrong information to a bunch of idiots,” tulisnya Hacker Bjorka di situs Breached.to.
(Itu sepenuhnya adalah omong kosong. Pemerintah Indonesia merasa telah mengidentifikasi saya berdasarkan misinformasi dari Dark Tracer , yang telah memberikan layanan palsu kepada pemerintah Indonesia. Mungkin anak ini sekarang telah ditangkap dan diinterogasi oleh pemerintah Indonesia. Untuk Dark Tracer, memberikan informasi yang salah kepada sekumpulan idiot adalah dosa, red).
Bersama dengan komentarnya, Bjorka juga mengunggah tangkapan layar penelusuran Dark Tracer ke identitasnya yang merujuk pada seorang pemuda bernama Mohamad Agung.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD menyatakan gambaran mengenai Bjorka sudah diidentifikasi oleh Badan Intelijen Negara (BIN) dan Polri. Bahkan Mahfud menyebut lokasi Bjorka pun sudah dapat dilacak.
“Gambaran siapa dan di mananya itu kita sudah punya alat untuk melacak itu semua,” kata Mahfud dalam konferensi pers di Gedung Polhukam, Rabu (14/9/2022).
Selain mengomentari soal klaim identifikasi dirinya, Bjorka juga mengomentari tudingan akun (@VOLT_ANONYM) seorang remaja asal Cirebon sebagai sosok Bjorka.
“A hacker wannabe also provided this misinformation on instagram (@volt_anonym). Even though i never had a tiktok and instagram account. Lol (seorang hacker wannabe juga memberikan informasi palsu di Instagram. Meskipun saya tidak pernah punya akun TikTok dan Instagram)” tulis Bjorka.
Sebelumnya, Pakar Teknologi Informasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Ridi Ferdiana meminta pemerintah tak perlu repot-repot mengurusi identitas asli peretas Bjorka.
Ridi menyarankan agar tim respons darurat bentukan Presiden Joko Widodo lebih konsentrasi pada penguatan keamanan data ketimbang sibuk melacak identitas Bjorka.
“Bjorka saat ini sudah dipastikan menyebarkan data, tetapi belum tentu hacker-nya yang bersangkutan,” kata Ridi saat dihubungi, Rabu (14/9/2022). ***
Editor/Sumber: Rizky/cnn indonesia