Marak Panjar Fee di Kabupaten Donggala; Salah Satunya Untuk Kuliah Bupati

  • Whatsapp
banner 728x90

SULTENG – Dua foto yang menyebut rincian pemberian dana pada seseorang bernama DB Lubis, pejabat di Pemkab Donggala viral. Satu foto senilai Rp303 juta lebih dibubuhi materai dan tiga orang saksi. Foto berikutnya juga masih terkait rincian pengambilan dana panjar fee total sebesar Rp369 juta.

Sebelumnya, viral rekaman suara perempuan dan suara yang mirip Bupati Kabupaten Donggala Kasman Lassa. Rekaman suara itu tidak jelas kapan dilakukan dan siapa yang merekam. Suara mirip bupati menyebut lawan bicaranya adalah Mardiana. Dalam rekaman suara itu suara mirip bupati meminta disiapkan dana Rp50 juta untuk oknum jaksa bernama Bambang.

Disebutkan dua foto itu bahwa, salah satunya adalah pengambilan dana untuk biaya kuliah bupati dan DB Lubis sebesar Rp25 juta, dan pengambilan kedua Rp30 juta juga untuk biaya kuliah bupati dan DB Lubis disaksikan Facri Abusama.

Setelah rekaman suara, kini beredar dua foto yang menyebut rincian pengambilan fee dengan cara panjar. Antara tahun 2019 – 2020. Satu surat bermaterai. Ada tandatangan Mardiana dan tiga saksi. Satu surat dengan rincian panjar fee Rp303 jutaan diterima Mukhlis dengan materai. Foto kedua juga Rp369 juta dengan materai dan ditandatangani Mardiana dan cap, juga ada saksi tiga orang. Hikmah, Hasanuddin dan Ardiansyah. Mau tahu rincian panjar fee untuk apa saja? Siapa saja yang mengambil? Ikuti berita lainnya.

TELPON 50 JUTA

Diduga suara mirip Bupati Kasman Lassa beredar viral. Suara mirip bupati meminta dana Rp50 juta dengan lawan bicaranya, seorang perempuan, yang dipanggil dengan sebutan Mardiana. Durasi rekaman 3:58 dikirim sumber ke redaksi.

Isi rekaman itu, suara mirip Bupati Donggala meminta lawan bicaranya menyiapkan dana sebesar Rp50 juta ke oknum jaksa yang disebut namanya Bambang. Di rekaman itu juga, suara mirip bupati mengatakan bahwa rombongan sudah mau balik dan semua sudah aman. Tidak jelas apa yang dimaksud dengan kata ‘aman’ tersebut.

Dalam percakapan suara tersebut, suara perempuan menyebut akan mengantar sesuatu berjanji dengan nama Firdaus terkait LO. Ia menyebut sekitar Senin sore atau paling lambat Selasa. Suara yang diduga pemiliknya Mardiana itu, menjelaskan setelah ditanya oleh suara diduga suara bupati.

Dilanjutkan suara mirip bupati menyebut bahwa, daftar nama – nama dan akan dirapatkan jaksa. Mereka minta difasilitasi, kalau saya itu sudah mereka membantu sekali itu, demikian suara yang mirip bupati. ‘’Ada pesan kesini, ada kesiapan tidak. Lima puluh lah. Iye pak iye,’’ percakapan keduanya.

Suara mirip Mardiana dalam percakapan itu sempat menanyakan kejelasan angka 50? ‘’Berapa juta Pak? Oh 50 juta? Iya kita isi saja langsung ke Pak Bambang. Bilang saja dari bapak. Kalau sudah sekua cerita sudah berakhir. Tidak ada lagi cerita – cerita lagi, ‘’ demikian dialog rekaman suara itu.

Awalnya, dalam rekaman itu diminta diberikan dana Rp50 juta hari Rabu. Karena di hari itu, suara mirip bupati mengaku diundang juga di hari Rabu. Tapi tiba-tiba suara mirip bupati meralat dan minta suara yang disebut Mardiana menyiapkan pada hari sebelum Rabu. ‘’Besok saja siapkan dan diserahkan ya nak. Memang pekerjaan – pekerjaan begini mesti..Jadi Rabu saya juga diundang dan berakhir semua di sana begitu ya, assalamualaikum,’’ ujar suara tersebut.

Beberapa sumber dikonfirmasi terkait rekaman ini enggan menjawab. Pihak Kejari Donggala juga belum memberikan keterangan siapa jaksa berinisial Bambang tersebut. Pihak Pemkab Donggala juga hingga berita ini dilansir belum memberikan keterangan pers. ***

reportase/editor : andono wibisono

Berita terkait