Amerika Tuduh Rusia Serang Warga Sipil dengan Drone Kamikaze

  • Whatsapp
Asap mengepul setelah serangan pesawat tak berawak Rusia, yang oleh otoritas setempat dianggap sebagai kendaraan udara tak berawak (UAV) Shahed-136 buatan Iran, di tengah serangan Rusia ke Ukraina, di Kyiv, Ukraina, Senin, 17 Oktober 2022. Warga dilaporkan berupaya berlindung saat sirine peringatan serangan udara berbunyi pada jam sibuk di Senin pagi. REUTERS/Gleb Garanich

Jakarta,- Amerika Serikat (AS) menyebut bahwa Rusia telah melakukan kejahatan perang dikarenakan menyerang pemukiman warga sipil di kota-kota Ukraina dengan drone. Gedung Putih menyatakan akan meminta pertanggungjawaban Kremlin atas serangan tersebut.

Dalam penyerangan tersebut, sebuah gedung apartemen di Kyiv dengan drone kamikaze hingga menewaskan sedikitnya empat orang, Senin, (17/10/2022).

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, dalam pidato video Senin malam, mengatakan ada lebih banyak serangan. “Saat ini, ada serangan drone Rusia baru. Ada (drone) yang ditembak jatuh.”

Kantor berita Interfax Ukraina mengatakan pengguna Telegram telah melaporkan ledakan di kota Fastiv di luar Kyiv, serta di pelabuhan selatan Odesa.

Pasukan Rusia juga menargetkan infrastruktur di seluruh Ukraina dalam gelombang kedua serangan udara dalam seminggu, seperti serangan pertama di pagi hari ketika warga pergi bekerja dan sekolah.

Tentara Ukraina melepaskan tembakan ke udara mencoba menembak jatuh drone setelah ledakan mengguncang ibukota Kyiv pada Senin pagi. Sebuah roket anti-pesawat terlihat melesat ke langit pagi, diikuti oleh ledakan dan nyala api oranye, saat penduduk berlomba-lomba mencari perlindungan.

Sekretaris pers Presiden AS, Karine Jean-Pierre, mengatakan kepada wartawan bahwa Gedung Putih “mengutuk keras serangan rudal Rusia hari ini” dan mengatakan serangan itu “terus menunjukkan kebrutalan (Presiden Rusia Vladimir) Putin”.

Menyebutkan paket bantuan militer baru senilai $725 juta yang diumumkan untuk Ukraina Jumat lalu, dia mengatakan, “Kami akan terus mendukung rakyat Ukraina selama diperlukan.”

“Kami akan terus membebankan biaya pada Rusia, meminta pertanggungjawaban mereka atas kejahatan perangnya.”

Korban wanita hamil

Seorang wanita hamil termasuk di antara empat orang yang tewas dalam serangan terhadap bangunan tempat tinggal itu, kata Wali Kota Kyiv Vitali Klitschko. Menteri Dalam Negeri Ukraina Denys Monastyrskyi mengatakan ada kematian di kota-kota lain tetapi tidak memberikan jumlah korban penuh.

Asap hitam keluar dari jendela gedung apartemen Kyiv dan pekerja layanan darurat bekerja keras untuk memadamkan api.

“Saya tidak pernah begitu takut … Ini adalah pembunuhan, itu hanya pembunuhan,” kata Vitalii Dushevskiy, 29 tahun, seorang kurir pengiriman makanan yang menyewa sebuah apartemen di gedung itu.

Teman flatnya, yang menyebut namanya hanya sebagai Nazar, mengatakan bahwa mereka telah mencoba menyelamatkan diri dan hanya menemukan tangga “semuanya lenyap”.

Di dekatnya, Elena Mazur, 52 tahun, sedang mencari ibunya, yang berhasil meneleponnya untuk mengatakan bahwa dia terkubur di bawah reruntuhan.

Drone Bunuh Diri

Ukraina mengatakan serangan itu dilakukan oleh “drone bunuh diri” buatan Iran, yang terbang ke sasaran mereka dan meledak. Amerika Serikat, Inggris dan Prancis sepakat bahwa Iran yang memasok drone ke Rusia telah melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB yang mendukung kesepakatan nuklir 2015 antara Iran dan enam kekuatan.

Iran pada hari Senin tetap pada penyangkalannya bahwa mereka memasok drone ke Rusia, sementara Kremlin belum berkomentar.

Gedung Putih menuduh Iran berbohong soal drone yang digunakan Rusia itu.

Misi Iran untuk PBB mengulangi pernyataan yang dikeluarkan oleh pemerintahnya pada hari Jumat yang mengatakan mendukung penegakan Piagam PBB dan upaya PBB untuk menemukan solusi damai untuk konflik di Ukraina.

Beberapa menteri luar negeri Uni Eropa pada hari Senin menyerukan sanksi terhadap Iran atas pengiriman drone ke Rusia.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan telah melakukan serangan “besar-besaran” terhadap sasaran militer dan infrastruktur energi di seluruh Ukraina menggunakan senjata presisi tinggi.

Menurut laporan Reuters, reporternya melihat potongan pesawat tak berawak yang digunakan dalam serangan bertuliskan: “Untuk Belgorod” – referensi yang jelas untuk penembakan Ukraina di wilayah perbatasan Rusia.

“Ini sudah menjadi tradisi: membangunkan warga Ukraina dengan rudal pada hari Senin,” kata Alla Voloshko, seorang pengacara berusia 47 tahun yang berlindung di ruang bawah tanah blok apartemennya. ***

Editor/Sumber: Rizky/Tempo.co

Berita terkait