SBY: Wahai PBB dan Pemimpin G20, Bertindaklah Nyata Selamatkan Dunia

  • Whatsapp
Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta pemimpin dunia yang tergabung dalam G20 melakukan aksi nyata untuk menyelamatkan dunia. ( CNN Indonesia/Safir Makki).

Jakarta,- Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta agar pemimpin dunia yang tergabung dalam G20 melakukan aksi nyata untuk menyelamatkan dunia.

SBY menilai negosiasi dan perundingan adalah salah satu cara untuk mendapat jawaban atas ketidakpastian global saat ini.

“Wahai para pemimpin dunia, termasuk PBB, bertindaklah secara nyata (do something concretely) untuk selamatkan dunia kita. Inaction is immoral. Gunakan forum G-20 di Bali to save our world , to save our planet. Turunkan ego masing-masing. Negosiasi dan perundingan adalah jawaban,” ujar SBY dalam akun resmi Twitternya, Selasa (11/10/2022).

Pensiunan jenderal ini mengingatkan dunia bisa mengalami krisis di tiga sektor secara berbarengan, salah satunya krisis ekonomi. Hal itu terjadi di tengah ancaman resesi ekonomi global dan perang Rusia-Ukraina.

Ia mengungkapkan ada dua berita buruk saat ini tentang dunia. Pertama, resesi ekonomi global sepertinya bakal terjadi sesuai peringatan IMF dan Bank Dunia. Kedua, perang di Ukraina makin membahayakan bagi keamanan internasional.

SBY menilai resesi ekonomi global pasti makin memukul kehidupan semua bangsa, yang saat ini sudah dalam keadaan susah. Jika perang di Ukraina makin ‘liar’ dan tidak terkendali, terjadinya perang dunia disertai penggunaan senjata nuklir bisa menjadi kenyataan.

Situasi dunia, sambung SBY, akan makin runyam jika geopolitik di Asia Timur yg sudah panas akhirnya menjadi konflik militer terbuka Tiongkok vs Taiwan dan pendukungnya (termasuk AS).

“Ingat, Perang Dunia II dulu, mandala besarnya ada di Eropa dan Asia. Haruskah kita biarkan terjadi lagi?,” ujarnya.

Jika keadaan makin tidak terkendali, di tengah goncangan ekonomi dan keamanan global, sementara pandemi covid-19 masih ada, penyelamatan bumi dari pemanasan global akan gagal karena dunia tidak lagi peduli dan tidak menjadikannya prioritas.

“Dunia bisa alami ‘triple crises’ – keamanan, ekonomi dan lingkungan,” ujarnya. ***

Editor/Sumber: Rizky/cnn indonesia

Berita terkait