SULTENG – Pendapatan asli daerah naik 70 % 2023. Dari Rp900 miliar menjadi Rp1,6 triliun. APBD Provinsi Sulawesi Tengah naik menjadi Rp4,950 triliun. Dana APBN terserap hanya Rp26 triliun. Sedang tahun sebelumnya Rp28 triliun. Mengapa turun? Perlu mendapat jawabaj dan analisis kinerja birokrasi.
Satu kasus. Usulan pembangunan ruang penanganan medis darurat atau lazim disebut ICU di Rumah Sakit Umum Undata telah dipeioritaskan Gubernur Rusdy Mastura. Ketika hal ini ditanyakan ke Dirut Undata drg Herry Mulyadi membenarkan adanya disposisi pembangunan tambahan ICU RSU Undata dari Gubernur Cudi, sapaan Gubernur Rusdy Mastura.
‘’Tapi saya no komen kenapa tidak masuk di APBD 2023. Padahal hanya lima miliar rupiah saja. Dan sangat bermanfaat bagi Undata yang rumah sakit rujukan semua rumah sakit daerah. Saya kadang ditulis media menolak pasien. Padahal bukan menolak tapi ICU full. Tidak mungkin diusir pasien di dalam. Jadi kami serba salah,’’ menjawab wartawan kailipost.com yang menerima laporan banyaknya pasien ICU di Undata tak terlayani maksimal.
Disposisi pembamgunan ICU Undata telah diserahkan ke Bappeda, kala itu langsung di depan gubernur. Bahkan gubernur menyebut penting. Hal yang sama ketika dicek di Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Herry mendapat jawaban anggaran telah habis.
Terpisah, relawan Rusdy Mastura, Ismail Ruslan meminta APBD 2023 mengurangi perjalanan dinas pejabat eselon II, III dan IV di semua OPD. Menurutnya, selama ini gubernur sangat mempercayai OPD tehnis yang menyusun APBD. Termasuk TAPD. Tapi namanya buku APBD 2023 adalah dokumen publik. ‘’Semua rakyat bisa mengakses. Ini Kak Cudi terlalu baik akhirnya begini sudah. Yang penting dan urgen untuk rakyat dan kesehatan. Tapi kenapa perjalanan dinas membengkak,’’ ujar Ismail yang disapa Papa Cudi, karena anak laki-lakinya diberi nama Cudi. ***
editor : andono wibisono