Palu,- Proyek Rehabilitasi Jalan Desa Kalukubula senilai Rp1,9 miliar lebih patut dipertanyakan kualitas timbunan.
Karena proyek tersebut yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Sigi yang digarap oleh CV. Gamma Dwintha Lasari disinyalir kualitas matrial timbunannya tidak sesuai spesifikasi.
Berdasarkan informasi yang didapatkan, kualitas timbunan LPB badan jalan Kalukubula terdapat batu dengan size besar. Ada pula kayu dalam tumpukan timbunan.
Sementara, untuk kualitas timbunan LPA di salah satu tumpukan hanya terdapat pasir tanpa batu split sebagai matrial utama.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahaan Rakyat (PUPR) yang dikonfirmasi lewat kontak aplikasi WatsApp, Selasa (29/11/2022) tidak memberikan jawaban. Padahal pesan sudah terbaca ditandai dengan centang dua.
Sedangkan Direktur CV. Gamma Dwintha Lasari, Teguh melalui sambungan telepon mengaku akan menjelaskan ihwal kualitas timbunan.
“Abu batu. Direquest di lokasi, karena LPA yang dikirimkan kebanyakan kerikil,” ungkapnya.
Teguh mengaku kalau kebanyakan kerikil kepadatan tidak mengikat. Bahkan ia menyatakan bahwa selama ini dirinya keliru memahami spesifikasi umum.
“Saya baca dulu spek umum 2018 Dirjen Bina Marga mengenai metode batu split dan abu batu yang dimaksud,” ujar Teguh.
Sementara untuk ketebalan timbunan diduga tidak sampai 20 cm, namun Teguh mengucapkan terima kasih karena sudah diingatkan.
“Mumpung belum jauh. Pelaksanaan bisa dikoreksi. Alhamdulillah diingatkan,” katanya
Mengenai ketebalan, tambah Teguh maksimal 20 cm diizinkan perlayer agar timbunan benar – benar padat.
Ia menjelaskan, jika ketebalan timbunan di atas 20 cm harus dua dilakukan penghamparan dan dua kali pemadatan. Kalau ketebalan di bawah 20 cm diizinkan pemadatan.
Teguh mengaku bahwa bukan dia yang kerja jalan tersebut, tetapi rekannya bernama Anton. ***
Editor/Sumber: Rizky/gnews.co.id