Ia menekankan kepada Forum Komunikasi Keluarga Besar Rumpun Da’a Kota Palu agar bisa menyentuh sesepuh-sesepuh dari rumpun Da’a yang ada di Kota Palu, kalau perlu dijadikan orang tua adat di dalam organisasi.
Sehingga dalam pertemuan-pertemuan seperti musyawarah kali ini para sesepuh-sesepuh itu dihadirkan. Karena, katanya kehadiran mereka membawa dampak positif, apalagi kharisma para sesepuh itu akan menjadi pengikat di organisasi.
“Kewibawaan mereka (sesepuh, red), akan menjadi kewibawaan dari organisasi ini. Oleh karena itu, saya berharap organisasi ini dapat menjalankan perannya dengan baik dan InsyaAllah menjadi pemersatu yang baik bagi keluarga besar Rumpun Da’a di Kota Palu khususnya dan bagi Provinsi Sulawesi Tengah pada umumnya,” lanjutnya.
Wali Kota menambahkan bahwa dirinya berkomitmen akan memperbaiki bantaya yang ada di kawasan tersebut sehingga bantaya yang sudah ada sejak Wali Kota Palu pertama itu diperbaiki.
“Saya tanya bantaya ini kapan dibangun? Masih Wali Kota pertama, setelah itu begini-begini terus. Kalau begitu Allah SWT mengantarkan saya kesini untuk diselesaikan. Jadi terima kasih atas upaya-upaya kita menjaga silaturahmi dan kesatuan kita. Saya harap ini dijaga terus sehingga kondusifitas di wilayah kita dapat terjaga dengan baik,” tambahnya. ***
Editor: Riki