PALU,– Wali Kota Palu, H Hadianto Rasyid menyerahkan barang milik daerah kepada PDAM Kota Palu, bertempat di ruang rapat Kantor Wali Kota Palu, rabu (25/1/2023).
Barang milik daerah yang diserahkan berupa meter air brass sebanyak 2.164 buah, ball velve magnetic 500 buah, alpe magnetic 500 buah, check valve 500 buah, gate valve 500 buah, knee gip 3.000 buah, kran air plastik 1.000, dan lainnya yang bernilai sekitar Rp997 juta.
Wali kota palu mengatakan penyerahan pinjam pakai Pemkot Palu kepada PDAM telah sesuai dengan amanah BPKP Provinsi Sulteng atas beberapa evaluasi yang dilakukan.
“Saya berharap ini mengantarkan PDAM Kota Palu menjadi PDAM yang hijau. Karena dari Rakor bersama Pemerintah Sulteng, baru Banggai yang hijau. Baru Banggai yang baru bisa memberikan keuntungan. Kota Palu masih jauh,” katanya.
Ia berharap upaya penguatan ini bisa diterima dengan baik setelah Peraturan Daerah terkait dengan PDAM ini bisa disempurnakan, maka aset-aset yang diserahkan akan menjadi milik PDAM Kota Palu.
Kepada Direktur dan Dewan Pengawas PDAM Kota Palu diharapkan agar membawa PDAM Kota Palu betul-betul menjadi perusahaan yang profesional yang bukan hanya terfokus pada keuntungan, namun juga pelayanan yang diberikan.
“Jangan cuma tau cari untung, tapi pelayanannya nol. Karena keluhan-keluhan dari masyarakat cukup banyak dan banyak aset-aset pipanisasi yang saya perhatikan masih banyak yang mengalami masalah,” ungkap Wali Kota.
Oleh karena itu, Wali Kota menekankan agar hal tersebut bisa ditangani secepatnya dan PDAM Kota Palu secepatnya bisa memperbaiki manajemennya.
“Agar supaya SPAM dari Saluki kemudian optimalisasi SPAM dari Poboya itu sudah bisa masuk sepenuhnya ke Kota Palu dan sepenuhnya bisa dikelola oleh PDAM Kota Palu. Nanti kalau PDAM betul-betul siap. Untuk manajemen PDAM saya wanti-wanti agar memperbaiki komunikasi internal. Jangan ada yang berselisih,” lanjutnya.
Diakhir sambutannya, Wali Kota menyatakan bahwa Pemerintah Kota Palu siap menerima kritik dan saran dalam hal apapun sebagai upaya bersama untuk semakin memperbaiki kinerja pengelolaan keuangan.***
Editor: Riky