Ada Dosen Terkaya di Dunia, Hartanya Segini…

  • Whatsapp
James Harris Simons/Foto Istimewa

Jakarta,- Nama James Harris Simons seorang dosen matematika di Massachusetts Institute of Technology (MIT) dan Harvard University. Nama tersebut mungkin asing di telinga kalian, tapi siapa sangka kalau dia jadi dosen terkaya di dunia.

Diketahui nilai kekayaan dari James Harris Simons atau biasa dipanggil Jim Simons mencapai Rp 428,1 triliun.

Dikutip dari Forbes, Rabu (28/2/2023), dengan harta Rp 428 triliun, Simons yang berusia 84 tahun ini menempati urutan 47 orang terkaya di dunia. Simons merupakan lulusan California University, Barkeley (1961).

Karirnya tidak berjalan dengan mulus, dia sempat dipecat saat menjadi dosen di Stony Brook University karena ulahnya berkomentar miring mengenai perang dunia di Vietnam (1970). Dia juga pernah menjadi staf riset di lembaga kementerian pertahanan Amerika Serikat hingga memutuskan untuk berkarier di dunia keuangan.

Saat ini Simons juga merupakan CEO sekaligus pendiri Renaissance Technologies, perusahaan yang mengelola manajemen investasi atau yang biasa dikenal trading berbasis matematika dan statistik sejak 1982. Dari situlah harta kekayaannya berasal.

Dilansir dari TED, lewat wawancaranya pada 2015, Simons memberi tahu kalau perusahaannya menggunakan sebuah algoritma trading yang dibentuk dengan mengumpulkan jutaan data seperti data keuangan, ekonomi, transaksi, tren historis dan pola harga berukuran terabyte dalam sehari.

Di samping kesuksesannya menghasilkan uang, Simons juga terkenal dengan pemikirannya yang out of the box, karena Simons lebih memilih orang berlatar belakang sains seperti fisikawan hingga rocket scientist untuk bekerja di perusahaan miliknya daripada orang yang mempunyai background ekonomi atau keuangan.

Menurutnya, matematika dan sains dapat dibawa ke dalam investasi untuk membantu memperoleh hasil yang lebih baik dan optimal.

Kisah sukses Jim Simons ini sudah dituangkan ke dalam sebuah buku berjudul “The Man Who Solved The Market How Jim Simons Launched The Quant Revolution”. Buku tersebut ditulis oleh Gregory Zuckerman jurnalis keuangan dari The Wall Street Journal. ***

Editor/Sumber: Riky/Detik.com

Berita terkait