Jokowi di Prediksikan Bakal Geser Dukungan Pilpres Buntut Piala Dunia U-20

  • Whatsapp
Foto: Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Jokowi. (Dok. Twitter Ganjar Pranowo)

Analisis adanya pergeseran dukungan Jokowi soal pencapresan ini juga diyakini oleh Elite PAN. Ketua Dewan Pakar PAN Dradjad Wibowo menilai adanya kemungkinan hal itu usai Piala Dunia U-20 batal di RI.

“Saya rasa memang dampak politik dari batalnya Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 akan besar terhadap Pilpres. Kalau terhadap Pileg, hemat saya dampaknya minimal,” kata Dradjad kepada wartawan, Kamis (30/3/2023).

Dradjad menilai ada kekecewaan di diri Jokowi terhadap pencabutan status tuan rumah RI. Sebab, proses keterpilihan RI menjadi tuan rumah melalui proses yang panjang.

“Saya mengatakan demikian karena menduga Presiden Jokowi lumayan kecewa dengan pembatalan tersebut. Kita tahu, Jumat 24 Maret Presiden menerima Dubes Palestina Zuhair Al Shun di Istana Merdeka. Lalu pada hari Selasa 28 Maret Presiden menyampaikan kesetujuan beliau dengan sikap Dubes Palestina bahwa FIFA memiliki aturan yang harus ditaati anggotanya, dan seterusnya,” ujar Dradjad.

Menurut Dradjad, Jokowi menilai pentingnya posisi RI sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. Meski Jokowi tak menyampaikannya secara terang-terangan.

“Presiden memang tidak mengatakan langsung. Tapi rangkaian peristiwa di atas menunjukkan pentingnya ketuanrumahan Indonesia itu dalam pandangan Presiden,” kata Dradjad.

“Jangan lupa, Presiden Jokowi itu orang Jawa, dari salah satu episentrum budaya Jawa, yaitu Solo. Tidak semuanya harus diucapkan. Tapi ada nasihat Jawa yang bunyinya ‘kudu iso rumongso’, harus bisa merasa, sensitif terhadap hal-hal yang tersirat, tidak terucap, apalagi tersurat,” imbuhnya.

Oleh karena itu, Dradjad menilai wajar jika Jokowi kecewa dengan batalnya Piala Dunia U-20. Kekecewaan Jokowi itu menurutnya ada andil Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Bali I Wayan Koster yang menolak keikutsertaan Timnas Israel sehingga menjadi polemik.

“Jadi, amat sangat wajar jika Presiden lumayan kecewa. Sangat wajar juga jika Gubernur Jateng dan Bali dinilai punya andil dalam kekecewaan tersebut,” kata Dradjad.

Dradjad pun meyakini kekecewaan Jokowi ini akan berujung perubahan sikap dukungan pencapresan di 2024.

“Apakah akan berdampak terhadap sikap beliau dalam pencapresan? Sebagai orang Jawa yang besar dalam budaya Jawa, meski pesisir karena asli Surabaya, rasa-rasanya jawabnya adalah Iya.Mudah-mudahan saya salah,” ujarnya. ***

Editor/Sumber: Riky/Detik.com

Berita terkait