Jakarta,- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan marah besar kepada ulah turis nakal di Bali. Luhut ingin agar pajak buat turis asing segera diterapkan.
Ia juga mendapat berbagai laporan yang menyebut bahwa bule-bule ini merendahkan para penegak hukum. Dianggap keterlaluan ia pun turun gunung mengurusnya langsung.
“Dalam waktu dekat setidaknya kami akan fokus menindak berbagai bentuk pelanggaran ketertiban umum yang dilakukan,” kata Luhut dalam unggahan di Instagram resminya, dikutip Selasa (4/4/2023).
“Lebih daripada itu, saya juga meminta agar segera direalisasikan inisiatif penerapan pajak bagi turis yang masuk ke Indonesia,” Tegas Luhut.
Lalu, Luhut membeberkan data dari Travel Toursim Development Index 2021. Di dalamnya dikonfirmasi bahwa pengeluaran wisman di Indonesia, lebih rendah dibandingkan negara yang menawarkan wisata berkualitas.
Ia menyebut bahwa itu jadi salah satu faktor kenapa begitu banyak turis nakal di Bali. Oleh karenanya, Indonesia harus bergerak ke pariwisata yang berkualitas.
“Permasalahan ini semakin membuat saya yakin bahwa Bali harus kembali pada peta jalan transformasi pariwisata dari mass tourism ke pariwisata berkualitas (quality tourism),” dia menjelaskan.
Pajak Turis Asing dari Negara yang Sering Bermasalah
Tekait pajak bagi turis, kata Luhut, insentif ini akan sangat berguna untuk membiayai pengembangan destinasi dan promosi wisata seperti yang sudah diterapkan di beberapa negara yang juga punya banyak industri pariwisata.
Ia pun meminta agar segera dilakukan kajian untuk kebijakan disinsentif bagi WNA dari beberapa negara yang seringkali bermasalah. Hal tersebut penting dilakukan agar wisman yang datang terseleksi dengan baik.
“Semua langkah dan upaya ini akan berhasil jika kita punya semangat yang sama, yaitu jangan pernah memandang sebelah mata Indonesia. Tunjukkan bahwa kita adalah bangsa yang sangat menjaga nilai luhur budaya, tradisi, dan peraturan,” ujar Luhut.
“Jika wisatawan mancanegara ingin menikmati keindahan panorama alam Indonesia, maka mereka terlebih dahulu harus memahami dan menghormati nilai-nilai luhur budaya, tradisi, dan peraturan yang ditegakkan di negara ini,” kata dia lagi. ***
Editor/Sumber: Riky/Detik.com