PALU,– Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid melakukan kegiatan pertemuan bersama sejumlah guru mengaji dan pelatih seni baca tulis Al Quran, di rumah jabatan walikota, Jalan Balai Kota Timur, Rabu (12/4/2023).
Para guru mengaji dan pelatih seni baca tulis Al Quran tersebut merupakan para pengajar yang termasuk dalam program “Palu Mengaji” berjumlah sekira 184 orang.
Dalam program “Palu Mengaji” ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Palu melalui Bagian Kesra Setda Kota Palu mengirim dua guru mengaji dan dua pelatih seni baca tulis Al Quran di 46 kelurahan se Kota Palu.
Dalam paparannya Walikota Palu mengatakan, jumlah pengajar yang dikirim ke kelurahan tersebut dinilai masih kurang, sehingga untuk kedepan Pemkot Palu berniat menambah jumlah guru mengaji dan pelatih seni baca tulis Al Quran.
“Jumlah kita ini, masyarakat masih bilang kurang. Saya yakin, kita masih kurang. Oleh karenanya itu, nanti kita evaluasi. Insentifnya juga perlu dievaluasi,” katanya.
Namun demikian, dia secara khusus meminta para pengajar agar mengintensifkan laporan progres yang diberikan kepada anak-anak setiap pertemuan.
Seperti progres ketambahan anak yang mengikuti program “Palu Mengaji” setiap bulannya, pencapaian anak-anak terhadap baca tulis Al Quran, dan lainnya.
“Anak-anak yang punya potensi menjadi Qori, mohon diinformasikan. Agar ada dasar kita untuk melakukan penguatan. Kalau tidak ada laporan, kita tidak tau sejauh apa pencapaian dari program yang kita laksanakan,” tuturnya.
Menurut walikota, melalui program “Palu Mengaji” ini, Pemkot Palu memberikan perlindungan atau proteksi dini kepada anak-anak terhadap perkembangan yang ada di lingkungan masyarakat, baik terkait sosial maupun semuanya.
“Ketika kuantitas bertambah dan kualitasnya dapat kita ukur dengan baik, maka Kota Palu akan keluar dari peringkat narkoba itu tadi. Generasi dini yang kita ajar akan masuk fase remaja, artinya dalam waktu 5-10 tahun kedepan, InsyaAllah, begitu cara kita memutus mata rantai dengan berstrategi sejak dini,” jelasnya.
Dalam kesempatan ini, walikota mendengarkan langsung keluh kesah dari para guru mengaji dan pelatih seni baca tulis Al Quran selama melaksanakan program “Palu Mengaji. ***
Editor/Sumber: Riky/Sultengterkini