Negara Bagian AS Untuk Pertama Kalinya Resmi Larang TikTok

  • Whatsapp

Sampai saat ini muncul banyak perdebatan soal apakah pemerintah China secara aktif mengumpulkan data TikTok.

Menanggapi isu semacam itu, Biro Investigasi Federal (FBI) dan salah satu pendiri Trenchcoat Advisors, Holden Triplett mengatakan aplikasi tersebut jelas memiliki kerentanan, karena pemilik TikTok adalah perusahaan China.

Perusahana di China disebut harus mematuhi permintaan keamanan dan intelijen China untuk menyerahkan data, yang bisa mencakup lokasi dan kontak karyawan.

Pada 2020 lalu, ByteDance memindahkan kantor pusatnya ke Singapura.

Sementara itu, juru bicara TikTok Jamal Brown menilai kekhawatiran AS tak tepat.

Brown pun mengatakan TikTok terbuka dengan pembuat kebijakan negara bagian untuk membahas praktik privasi dan keamanan platform itu.

“[Tetapi] kami kecewa karena banyak lembaga negara, kantor, dan universitas yang telah menggunakan TikTok untuk membangun komunitas dan terhubung dengan konstituen tidak lagi memiliki akses ke platform kami,” ujar dia. ***

Editor/Sumber: Riky/CNN Indonesia

Berita terkait