Harga Batu Bara Kembali Merana, Ini Penyebabnya !

  • Whatsapp
Foto: Aktivitas pertambangan batubara milik Bayan Resources di Tabang/Pakar, Kalimantan, Jumat (17/11/2023). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta,- Tepat pada Kamis 25 Juli 2024, Harga batu bara acuan dunia kembali ditutup di zona merah pada perdagangan. Di tengah melandainya harga gas alam Eropa yang masih terjadi hingga Kamis kemarin.

Berdasarkan data dari Refinitiv pada Kamis kemarin, harga batu bara acuan ICE Newcastle untuk kontrak Agustus 2024 ditutup turun 0,11% di posisi US$ 138,4 per ton.

Harga batu bara melandai karena salah satunya yakni harga gas Eropa yang mengalami penurunan yakni turun 0,72 euro menjadi 31,9 euro per Mwh.

Sebagai catatan, pelemahan harga gas memiliki korelasi dengan batu bara disebabkan oleh gas yang merupakan substitusi batu bara dan sumber energi pilihan Eropa.

“Karbon masih berkorelasi dengan gas,” kata seorang trader energi Austria, dikutip dari Montel News.

Ketika harga gas turun, maka pembangkit listrik beralih dari batu bara yang lebih berpolusi ke gas, yang membatasi permintaan sertifikat emisi.

Dalam hal lelang EUA (European Emission Allowance), analis di Energy Aspects memperkirakan pasokan minggu depan akan mencapai 13,4 juta ton, naik dari 11,1 juta ton pada pekan ini.

“Harga EUA sekarang sejalan dengan perkiraan nilai wajar kami sebesar 66 euro per ton, meskipun kami melihat risiko kerugian lebih lanjut dalam jangka pendek jika harga turun melewati 65 euro per ton,” kata Energy Aspects.

Berita terkait