Harga Batu Bara Kembali Merana, Ini Penyebabnya !

  • Whatsapp
Foto: Aktivitas pertambangan batubara milik Bayan Resources di Tabang/Pakar, Kalimantan, Jumat (17/11/2023). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Importir utama seperti China dan India mendorong produksi dalam negeri yang lebih besar, memastikan permintaan impor yang lemah untuk tahun ini.

Di China, permintaan batu bara menguat pada tahun 2023, tetapi menunjukkan tanda-tanda melambat pada tahun ini.

Data dari otoritas bea cukai China menunjukkan bahwa total impor batu bara tumbuh sebesar 22,3% (year-on-year/yoy) dari Januari hingga Mei, dibandingkan dengan peningkatan 101,7% (yoy) secara keseluruhan pada tahun 2023, mencapai 311 juta ton.

Kekeringan parah pada  2023 mendorong peningkatan impor batu bara China, tetapi BMI memperkirakan peristiwa cuaca La Nina dapat mengurangi permintaan tenaga listrik batu bara karena hujan yang lebih lebat.

Dalam jangka panjang, China tetap berkomitmen pada batu bara, setelah menekankan pentingnya batu bara selama Kongres Nasional pada tahun 2022 dan pertemuan Dua Sesi pada Maret 2023.

Perkembangan di China akan berdampak signifikan pada permintaan batu bara global, karena sektor listrik China sendiri menyumbang sepertiga dari konsumsi batu bara global, berdasarkan data dari IEA. ***

Sumber: cnbcIndonesia.com

Berita terkait