Ia berharap agar sebelumya dapat dilakukan perencanaan yang matang dan analisis sehingga dapat menghadirkan upaya intervensi dari kebutuhan pokok masyarakat.
“Misalnya dari lahan 5×10 itu menghasilkan apa, komoditas apa, kita harus menganalisa, sehingga kita tau kebutuhan pokok mana yang bisa kita intervensi,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Hidroponik Kota Palu, Ipang, mengakui, bahwa hidroponik sangatlah cocok dalam menghadapi tantangan cuaca, menurutnya, bahkan aktivitas pertanian dapat dilakukan sepanjang tahun. “Karena dengan pertanian modern kita bisa bertani di cuaca apapun, apalagi sekarang sedang cuaca ekstrem, dengan bertani di green house kita tidak perlu takut dengan cuaca karena kita bisa menanam sepanjang tahun,” akunya kepada media ini saat ditemui terpisah.
Lebih lanjut, ia juga mengatakan, pihaknya akan segera melakukan survey terhadap kebutuhan pokok masyarakat untuk mengetahui sejauh mana upaya intervensi yang dapat dilakukan nantinya. “Kami masih akan melakukan survey jumlah kebutuhan pokok masyarakat, nah dari situ kita bisa lihat berapa persen yang akan kita intervensi untuk budidaya tanaman hidroponiknya,”pungkasnya. ***
Editor/Sumber: Riky/cs