Jakarta,- Eropa resmi memasuki resesi usai produk domestik bruto (PDB) di kawasan negara pengguna euro itu tercatat turun 0,1 persen pada kuartal pertama 2023. Ini melanjutkan kontraksi pada kuartal keempat 2022, yang juga minus 0,1 persen.
Investopedia menjelaskan resesi adalah ketika pertumbuhan ekonomi negara sudah dua kuartal berturut-turut mengalami penurunan atau menyusut.
Kalangan ekonom menyebut sebenarnya kondisi penyusutan ekonomi ini belum mencerminkan kondisi resesi di Eropa. Hal ini karena kondisi pasar tenaga kerja di Eropa masih dalam kondisi baik.
Lalu tingkat pengangguran di Eropa juga kini menyentuh rekor terendah. “Penurunan 0,1% pada kuartal keempat 2022 dan kuartal pertama 2023 masih sangat kecil dan pasar tenaga kerja masih kuat sehingga sulit untuk dinyatakan resesi,” jelas Ekonom Senior ING, Bert Colijn, dikutip dari Investopedia, Jumat (9/6/2023).