Jakarta,- Koalisi partai politik yang mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden kini terus mengalami pertumbuhan.
Kabar terbaru menyebutkan bahwa PAN dan Golkar bergabung dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) untuk mendukung Prabowo. Sebelumnya, KKIR telah ditempati oleh PKB, Gerindra, dan PBB.
Namun, di sisi yang berlawanan, dua koalisi partai politik yang mengusung calon presiden juga menghadapi potensi keretakan.
Koalisi PDIP-PPP, yang mendukung Ganjar Pranowo, serta Koalisi Perubahan yang terdiri dari Nasdem, PKS, dan Demokrat, yang mendukung Anies Baswedan, kini berhadapan dengan ancaman pecahnya kesatuan mereka.
Koalisi Prabowo
Seperti diketahui, KKIR yang mendukung Prabowo capres mendapat suntikan baru tambahan dua parpol pendukung yang punya kursi di parlemen yakni PAN dan Golkar.
Jika ditotal, kekuatan sementara suara kursi di parlemen dalam KKIR sebagai pendukung Prabowo mencapai 46,09 persen.
Jumlah ini jauh lebih tinggi dari ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold sebesar 20 persen kursi parlemen atau 25 persen suara sah nasional.
Sedangkan kekuatan sementara PDIP-PPP yang mendukung Ganjar Pranowo sebagai bakal capres yakni 25,26 persen kursi di DPR.
Kemudian kekuatan sementara suara kursi di parlemen dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang mendukung Anies Baswedan sebagai bakal capres sebesar 28,35 persen.