PT Vale dan mitranya ini mengalokasikan biaya investasi yang fantastis yakni hingga Rp37,5 triliun sebagaimana yang dilansir Jatim Network.com dari laman vale.com. Ada pun kapasitas produksi yang dihasilkan nantinya sebanyak 73 ribu ton per tahunnya.
Selain itu, smelter nikel ini juga akan menyerap hingga 15.000 tenaga kerja pada fase konstruksi dan sekitar 5.000 tenaga kerja pada fase operasional.
Rencananya smelter nikel tersebut akan rampung pada tahun 2025 mendatang. Proyek ini diharapkan akan dapat membantu pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tengah.
Airlangga mengungkapkan jika smelter nikel ini nantinya akan memberikan efek langsung kepada masyarakat. Itulah proyek smelter nikel termegah di Sulawesi Tengah yang ditargetkan rampung pada tahun 2025.***