Walikota Palu yang juga merupakan lulusan akuntansi ini mengungkapkan, ketika dirinya menjadi salah seorang anggota DPRD di tahun 2009 lalu, teori-teori akuntansi itu juga diperlukan.
Apalagi kerja dari seorang anggota DPRD adalah pengawasan terhadap perangkat daerah, sehingga yang dijadikan alat komunikasi untuk itu adalah APBD.
“Kalau berbicara tentang APBD, berarti berbicara tentang angka-angka. Sumber angka-angkanya berasal dari mana dan sebagainya. Maka itu yang kemudian sangat-sangat membantu. Begitu juga ketika jadi wali kota, saya balik ke hitung-hitungan,” ungkap Walikota Palu.
Dalam kesempatan ini, selain memaparkan terkait peran akuntan dalam pembangunan daerah, wali kota juga menjawab sejumlah pertanyaan dari para mahasiswa. ***
Sumber: Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Kota Palu