Gaza,– Gerakan perlawanan Palestina, Hamas, mengecam rencana Israel untuk membatasi masuknya warga Palestina ke kompleks Masjid al-Aqsa selama bulan suci Ramadan. Hamas juga memperingatkan bahwa tindakan tersebut akan memperburuk situasi.
“Ledakan kemarahan menunggu untuk diledakkan di hadapan rezim pendudukan sebagai respons terhadap pembatasan ibadah di Masjid al-Aqsa selama Ramadhan,” kata Izzat al-Rishq, anggota biro politik Hamas, dilansir Press TV.
Sebelumnya, Hamas mengecam keras rencana Israel untuk membatasi akses warga Palestina ke Masjid al-Aqsa selama bulan Ramadhan, dan menyatakan bahwa keputusan tersebut merupakan cerminan dari kejahatan Zionis dan perang agama yang dilakukan oleh elemen garis keras di pemerintahan Israel terhadap rakyat Palestina.
Dalam sebuah pernyataan, kelompok yang berbasis di Gaza mengatakan pembatasan tersebut merupakan “pelanggaran terhadap kebebasan beribadah” di tempat suci tersebut, dan menambahkan bahwa rencana tersebut menunjukkan niat Israel untuk meningkatkan serangannya terhadap masjid tersebut selama bulan puasa.
Pernyataan tersebut meminta warga Palestina di Timur al-Quds, Tepi Barat yang diduduki, dan wilayah yang diduduki pada tahun 1948 untuk menolak dan menolak “keputusan kriminal” ini, dan mendesak mereka untuk “mengambil tindakan dan berbondong-bondong ke Masjid al-Aqsa”.