Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah memberikan lampu hijau terhadap rekomendasi Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir dan menyetujui pembatasan masuknya warga Palestina ke Masjid al-Aqsa selama Ramadhan.
Sejumlah warga Palestina dilaporkan akan diizinkan memasuki masjid selama bulan tersebut. Beberapa media berbahasa Ibrani, termasuk saluran televisi Keshet 12, melaporkan dalam dua hari terakhir bahwa layanan keamanan internal Israel, Shin Bet, telah memperingatkan rezim Tel Aviv yang melarang warga Palestina memasuki Masjid al-Aqsa selama Ramadhan “ dapat menyebabkan gangguan besar”.
Badan tersebut memperingatkan bahwa keputusan ini dapat menyebabkan gangguan yang lebih “berbahaya” daripada meletusnya ketegangan di al-Quds, Tepi Barat, dan wilayah-wilayah pendudukan tahun 1948.
Sejak awal perang di Jalur Gaza, pasukan Israel telah membatasi akses Muslim Palestina ke Masjid al-Aqsa, khususnya pada hari Jumat. Jumat lalu, meski ada pembatasan yang dilakukan Israel, sekitar 25.000 jemaah Palestina dapat memasuki masjid di Kota Tua al-Quds untuk melaksanakan salat Jumat untuk pertama kalinya sejak perang. Ramadan diperkirakan akan dimulai tahun ini pada atau sekitar 10 Maret. ***
Sumber: sindonews.com